Pengelolaan Pemetikan Teh (Camellia sinensis (L.). O. Kuntze) di Kebun Wonosari, PT Perkebunan Nusantara XII, Malang, Jawa Timur.
View/ Open
Date
2020Author
Pratami, Farah Amanda
Lontoh, Adolf Pieter
Ardie, Sintho Wahyuning
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan magang dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Januari sampai dengan April 2020 di Kebun Wonosari, PT Perkebunan Nusantara XII, Malang, Jawa Timur. Kegiatan magang bertujuan untuk untuk menambah wawasan dan keterampilan teknis mengenai budidaya dan pengetahuan manajerial pada pengelolaan tanaman perkebunan, khususnya pengelolaan pemetikan untuk mendapatkan pucuk dengan mutu yang baik dan produktivitas yang tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan magang dengan mengumpulkan data primer yang dilakukan dengan cara mengikuti semua kegiatan teknis, pengamatan di lapangan, dan wawancara, serta metode dengan cara mengumpulkan data sekunder dari arsip kebun, laporan manajemen, dan studi pustaka. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai peubah tinggi bidang petik, diameter bidang petik, persentase pucuk peko berpengaruh nyata terhadap umur pangkas tanaman, semakin tua umur pangkas, maka semakin tinggi, besar diameter tanaman, dan sedikit jumlah pucuk peko. Tahun pangkas (TP) III memiliki tinggi bidang petik tertinggi sebesar 135.77 cm, diameter bidang petik tertinggi adalah 142.48 cm, dan persentase pucuk burung terbanyak yaitu 83.52%. Gilir petik pada areal pemetikan mesin lebih lambat yaitu 20-23 hari, sedangkan pada pemetikan manual yaitu 8-13 hari. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja di lapang dan menunjukkan kekurangan tenaga pemetik. Kekurangan tenaga pemetik pada areal pemetikan manual diatasi dengan mekanisasi yaitu dengan cara pemetikan dengan mesin. Alat petik manual dan mesin tidak mempengaruhi hasil petik, tetapi mempengaruhi mutu dan jumlah tenaga kerja. Pemetikan manual lebih membutuhkan lebih banyak tenaga kerja tetapi menghasilkan mutu analisis yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan mesin. Kapasitas pemetik dipengaruhi oleh umur dan gender, tetapi lama kerja berpengaruh terhadap kapasitas pemetikan. Alat petik manual dan mesin tidak mempengaruhi hasil petik, tetapi mempengaruhi mutu dan jumlah tenaga kerja. Sarana transportasi pengangkutan pucuk berpengaruh terhadap mutu pucuk.