Perencanaan Pengembangan Hutan Rakyat di Kabupaten Sukabumi
View/ Open
Date
2020Author
Sirait, Dharma Agustinus
Widiatmaka
Rusdiana, Omo
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan akan sumber
daya alam meningkat, salah satu bentuk kebutuhan sumber daya alam adalah hasil
hutan berupa kayu. Penurunan pasokan kayu hutan alam terjadi dari tahun 2008-
2016 sebesar 2.80%, akan tetapi terjadi peningkatan pasokan kayu dari hutan
rakyat pada periode tersebut sebesar 4.33%. Kondisi ini mengindikasikan
produksi kayu dari hutan rakyat menjadi alternatif pasokan bahan baku seiring
berkurangnya pasokan kayu hutan alam untuk kebutuhan industri skala kecil
maupun industri besar.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat arahan pengembangan hutan
rakyat di Kabupaten Sukabumi. Untuk mendukung tujuan tersebut dibutuhkan
tujuan antara yaitu: (i) mendeliniasi citra penggunaan lahan/penutupan lahan
tahun 2018, (ii) menentukan lahan yang tersedia, (iii) menghitung lahan yang
tersedia dan sesuai, (iv) pola sebaran hutan rakyat indikatif, (v) arahan
pengembangan hutan rakyat. Metode yang digunakan adalah interpretasi citra
secara visual, menganalisis lahan yang tersedia dengan metode overlay,
menganalisis lahan yang sesuai dan tersedia dengan metode Multi Criteria
Evaluation, menganalisis pola persebaran hutan rakyat dengan Indeks Morans dan
arahan pengembangan hutan rakyat berbasis lokasi menggunakan metode TOPSIS
(Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution) dan arahan
pengembangan hutan rakyat berbasis jasa ekosistem menggunakan metode
overlay.
Penutupan/penggunaan lahan dibagi menjadi 11 kelas. Lahan yang tersedia
untuk pengembangan hutan rakyat sebesar 13.9% dari luas Kabupaten Sukabumi.
Lahan yang sesuai dan tersedia untuk pengembangan hutan rakyat sebesar 97.9%
dari luas lahan tersedia yaitu 53 415.5 ha yang terbagi dalam kelas S1, S2 dan S3.
Pola persebaran hutan rakyat eksisting bersifat mengelompok dengan nilai Indeks
Moran 0.156. prioritas lokasi pengembangan hutan rakyat berbasis wilayah
kecamatan di Kabupaten Sukabumi dihasilkan bahwa Kecamatan Jampangtengah
merupakan wilayah prioritas pertama, kemudian Kecamatan Tegalbuleud,
Kecamatan Cidolog, Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Kalibunder yang
mempunyai lahan tersedia lebih dari 3 300 ha sedangkan arahan pengembangan
hutan rakyat berdasarkan indeks jasa ekosistem menyesuaikan dengan kelas jenis
jasa ekosistemnya.
Collections
- MT - Agriculture [3781]