Profil Leukosit Setelah Pemberian Aspirin pada Burung Puyuh (Coturnix coturnix Japonica) yang Mengalami Cekaman Panas
View/ Open
Date
2020Author
Harlimawan, Faudi Bagas
Santoso, Koekoeh
Wijaya, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Beternak burung puyuh di Indonesia seringkali dihadapkan pada kendala
tingginya suhu lingkungan yang dapat menyebabkan stres. Pemberian obat
dilakukan untuk menjaga burung puyuh tetap sehat. Salah satu obat yang mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi stres yaitu sediaan
aspirin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi pemberian aspirin
dalam mengatasi stres pada burung puyuh yang diberikan cekaman panas. Burung
puyuh sebanyak 16 ekor dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok
berisi 4 ekor. Sediaan aspirin yang diberikan dilakukan secara oral dengan dosis
yang berbeda untuk masing-masing kelompok setiap satu hari sekali. Dosis
aspirin yang digunakan sebesar 0 mg/kg BB sebagai kontrol negatif, 2.52 mg/kg
BB, 5.04 mg/kg BB, dan 10.08 mg/kg BB. Cekaman panas dilakukan selama 8
hari pada suhu 35 °C. Pengambilan sampel berupa darah diambil melalui vena
jugularis untuk dianalisis profil leukositnya. Metode analisis untuk mendapatkan
jumlah leukosit menggunakan kamar hitung Neubauer dan pewarnaan Rees &
Ecker sedangkan untuk mengetahui diferensial leukosit menggunakan preparat
ulas darah dan pewarnaan Giemsa. Hasil penelitian memperlihatkan pemberian
aspirin dapat menurunkan indeks stres akibat cekaman panas jika dibandingkan
dengan kelompok kontrol negatif yaitu kelompok yang tidak diberikan aspirin
(P<0.05). Selain itu, pemberian aspirin mampu menurunkan jumlah leukosit
akibat cekaman panas. Pemberian aspirin juga mampu memperbaiki diferensial
leukosit yang ditandai dengan penurunan persentase heterofil dan peningkatan
persentase limfosit, namun tidak merubah persentase monosit, eosinofil, dan
basofil.