Trophic Level Hasil Tangkapan Bagan di Teluk Banten
View/ Open
Date
2020Author
Rizkyna, Ken
Baskoro, Mulyono S
Yusfiandayani, Roza
Metadata
Show full item recordAbstract
Teluk Banten merupakan area penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan
dari Provinsi Banten. Perikanan di Provinsi Banten tidak terlepas dari aktivitas di
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten. Produksi ikan
yang didaratkan di PPN Karangantu pada tahun 2018 didominasi oleh produksi
bagan sebesar 1.108.476 kg. Upaya penangkapan yang terus meningkat dapat
mengubah keragaman jenis ikan dan trophic level dalam rantai makanan pada
suatu area penangkapan ikan. Perubahan keragaman jenis dan struktur trofik
dalam rantai makanan dapat menjadi salah satu indikator penting bagi kelestarian
sumberdaya perikanan dan juga keberlanjutan kegiatan penangkapan ikan.
Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan komposisi jenis dan keragaman,
trophic level dan kelayakan hasil tangkapan nelayan bagan di PPN Karangantu.
Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2019 dengan mewawancarai
nelayan bagan dan mengukur sampel hasil tangkapannya. Komposisi hasil
tangkapan ikan nelayan bagan yaitu, bawal hitam (Parastromateus niger), selar
(Selaroides sp), teri (Stolephorus commersonnii), kembung (Rastrelliger
kanagurta), tembang (Sardinella fimbriata), tongkol (Euthynnus affinis), japuh
(Idussumieria acuta), dan cumi-cumi (Loligo sp). Dominasi hasil tangkapan ikan
nelayan bagan yaitu, cumi-cumi sebanyak 1.099 kg, teri sebanyak 8.458 kg, dan
tongkol sebanyak 1.165 kg. Indeks keragaman hasil tangkapan nelayan bagan
termasuk kriteria sedang yaitu 1<H<3. Trophic level ikan hasil tangkapan bagan
yaitu, cumi-cumi di TL 3, bawal hitam di TL 2, teri di TL 3, japuh di TL 3,
tongkol di TL 5, tembang di TL 2, kembung di TL 3, dan selar di TL 3. Cumicumi
dan ikan teri menunjukkan sudah layak tangkap sedangkan ikan tongkol
belum layak tangkap. Nelayan ketika melakukan aktivitas penangkapan sebaiknya
mengetahui ukuran layak tangkap ikan setiap jenisnya agar ikan-ikan yang masih
belum layak tangkap dapat tumbuh dan berkembangbiak demi menunjang
produktivitas penangkapan kedepannya.