Komposisi Sumber Daya Manusia dalam Pertumbuhan Ekonomi: Kasus Provinsi Aceh dan West Papua, Indonesia
View/ Open
Date
2020Author
Hasyyati, Zata
Sahara
Baryshnikova, Nadezhda
Metadata
Show full item recordAbstract
Aceh dan West Papua menerima bantuan dana Otonomi Khusus
(Otsus) untuk membangun daerah melalui kewenangan pemerintah daerah.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melaui aspek pendidikan adalah
bentuk pembangunan yang ditargetkan. sehingga, pemerintah mengeluarkan
dana yang cukup besar untuk pendidikan dalam rangka meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang nantinya akan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi. Pendidikan dapat diukur dengan berbagai indikator,
seperti; rata-rata lama sekolah, angka partisipasi, dan sebagainya. Mayoritas
hasil penelitian sebelumnya mengindikasikan adanya kontribusi yang
signifikan. Akan tetapi, tidak banyak penelitian yang memisahkan peran
dari setiap level pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat
pendidikan menjadi penting untuk dievaluasi agar pemerintah dapat
memprioritaskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dengan demikian,
tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dampak komposisi sumber
daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh dan Papua
Barat.
Model ekonometrik panel data dengan metode analisis Generalized
Method of Moments (GMM) digunakan untuk mengevaluasi sumber daya
manusia - yang diwakilkan melalui aspek pendidikan - dan perannya dalam
meningkatkan pertumbuhan. Dengan membandingkan berbagai wilayah
kabupaten/kota di Aceh dan West Papua, analisis tersebut dilakukan selama
8 tahun sejak 2010 hingga 2017. Terdapat total 36 wilayah kabupaten/kota
dimana 23 diantaranya berada di Aceh dan 13 daerah di West Papua.
Pengambilan Aceh dan West Papua sebagai bahan observasi didasarkan
pada kenyataan bahwa kedua wilayah ini menerima dana otsus dari
pemerintah pusat. Selain pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber
daya manusia juga penting. Sehingga, penting untuk mengevaluasi seberapa
jauh pengeluaran pemerintah telah memastikan daerahnya berhasil keluar
dari jebakan kemiskinan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan tingkat menengah ke
bawah memberikan dampak yang lebih besar terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB). Tidak terdapat efek yang signifikan dari pendidikan perguruan
tinggi di kedua provinsi. Dengan demikian, ada beberapa rekomendasi yang
dapat dianjurkan demi pemanfaatan dana pendidikan yang lebih efisien,
diantaranya; meningkatkan kualitas guru, pemerataan gaji guru yang
memadai, pendanaan putra daerah yang lebih spesifik, dan mempertahankan
program guru masuk desa.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]