Pengelolaan Sumberdaya Undur–undur Laut (Crustacea: Hippidae) di Pantai Selatan Jawa Tengah
View/ Open
Date
2020Author
Ketaren, Cyrum Barnike Beru
Fahrudin, Achmad
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Wilayah penyebaran undur-undur laut di perairan Indonesia salah satunya
berada di pantai Selatan Jawa, di antaranya pantai Widarapayung, Bunton, Suwuk,
Menganti dan Sawangan. Undur-undur laut dapat dijadikan indikator pencemaran
logam merkuri karena memiliki kemampuan mengakumulasi logam di perairan.
Pembagunan PLTU di kabupaten Cilacap berpotensi menimbulkan pencemaran
perairan karena mengandung logam berat yang berasal dari buangan limbah
industri. Konsentrasi logam berat di perairan akan berdampak pada kandungan
logam dalam undur-undur laut yang dalam pemanfaatannya digunakan sebagai
bahan konsumsi. Hal ini berdampak pada perlunya tinjauan pengelolaan undurundur
laut di Pantai Selatan Jawa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis
peranan undur-undur laut secara ekologi sebagai bioindikator logam berat, (2)
Menganalisis peranan undur-undur laut secara ekonomi bagi penduduk sekitar
kawasan pantai, (3) Menentukan srategi pengelolaan undur-undur laut.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan observasi dan survei
dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer terdiri atas sampel
air, sedimen, dan undur-undur laut, serta nilai ekonomi dari undur-undur laut.
Data sekunder yaitu hasil pustaka atau data dari jurnal dan buku sebagai data
pendukung. Analisis data terdiri dari (1) analisis logam berat, (2) analisis nilai
ekonomi, (3) analis deskriptif untuk menentukan strategi pengelolaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa undur-undur laut dapat dijadikan
indikator keberadaan logam berat Pb. Hal ini dikarenakan logam Pb secara
signifikan ditemukan pada perairan, sedimen, dan undur-undur laut. Nilai
ekonomi langsung untuk nelayan di Kabupaten Cilacap sebesar Rp.
92.442.421,40/ha/thn, nilai ekonomi tidak langsung untuk pengepul sebesar Rp.
6.559.595.398/ha/thn, pegang sebesar 1.525.360.361,9/ha/thn, dan konsumen
sebesar Rp.98.332,11/ha/thn. Nilai ekonomi langsung untuk nelayan di Kabupaten
Kebumen sebesar Rp. 14.450.414.73/ha/thn, nilai ekonomi tidak langsung untuk
pengepul sebesar Rp. 7.036.622,20/ha/thn, konsumen sebesar 90.878,50/ha/thn.
Strategi pengelolaan undur-undur laut di pantai Selatan Jawa Tengah dapat
dilakukan dengan (1) Mencengah sumber – sumber pencemaran logam Pb ke air
laut. (2) Pengendalian aktivitas penangkapan nelayan, (3) Peningkatan aktivitas
nelayan sehingga meningkatkan pendapatanya.
Collections
- MT - Fisheries [2934]