Komunitas Burung pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
View/ Open
Date
2019Author
Vikar, Abdul
Agus, Priyono Kartono
Yeni, Aryati Mulyani
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan urbanisasi dan pengembangan wilayah perkotaan menimbulkan tekanan terhadap areal-areal bervegetasi pepohonan atau ruang hijau. Ruang tidak terbangun yang bervegetasi tumbuhan asli yang masih tersisa dapat berfungsi untuk mendukung kelestarian keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem. Ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Kota Palu memiliki struktur vegetasi dan luas area yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan perbedaan keanekaragaman jenis burung yang menempatinya sebagai habitat.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi struktur dan komposisi jenis burung, mengukur tingkat keanekaragaman, membandingkan komunitas burung pada beberapa lokasi RTH, mendeskripsikan pemanfaatan habitat oleh burung, serta menduga faktor biotik dan abiotik yang mempengaruhi komunitas burung di RTH. Pengumpulan data dilakukan pada lima lokasi RTH di Kota Palu, yakni: Hutan Kota Palu, Taman Hutan Raya (Tahura) Sulawesi Tengah, Taman Kota Palu Barat, Taman Kota Palu Timur, dan Taman Kota Palu Selatan; selama bulan Juni 2018 hingga Agustus 2018. Pengumpulan data keanekaragaman burung dilakukan pada periode waktu antara pukul 05:30–10:00 WITA dan antara pukul 15:00–18:00 WITA menggunakan metode titik hitung (point count). Titik dengan radius 25 m. Pada setiap tipe RTH ditempatkan masing-masing sebanyak empat titik hitung dengan jarak antar titik hitung 100 m. Pengumpulan data dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Selain data keanekaragaman burung juga dilakukan pengumpulan data vegetasi di setiap titik hitung dan pengukuran beberapa peubah lingkungan fisik. Pengumpulan data vegetasi dilakukan menggunakan metode petak tunggal berukuran 20 m x 20 m yang ditempatkan pada setiap titik hitung. Pengukuran lingkungan fisik meliputi suhu rata-rata harian, kelembaban udara relatif, ketinggian tempat di atas permukaan laut, tingkat kebisingan, dan jarak tegak lurus terdekat antara titik hitung dengan jalan raya.
Jumlah jenis burung yang berhasil dijumpai dari seluruh RTH yang diamati adalah sebanyak 58 jenis dari 31 famili, terdiri atas 44 jenis burung penetap dan 4 jenis burung migran. Di antara 58 jenis tersebut terdapat 10 jenis burung yang merupakan jenis endemik Sulawesi dan Walacea. Columbidae merupakan famili yang mendominansi RTH dengan anggota terbanyak yakni sebanyak 9 jenis (15.5%), diikuti famili Ardeidae dan Cuculidae masing-masing sebanyak empat jenis (6.9%). Sebanyak 4 jenis burung telah termasuk dalam kategori dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 dan tercantum Lampiran Permen LHK Nomor 106 Tahun 2018, yakni: Haliastur indus, Milvus migrans, Ardea sumatrana, dan Loriculus stigmatus. Di seluruh RTH yang diamati tidak ditemukan jenis-jenis burung yang terancam punah menurut IUCN, namun terdapat 2 jenis burung yang tercantum dalam Appendix II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yakni Haliastur indus dan Milvus migrans.
Berdasarkan indeks Margalef (DMg) maka Tahura Sulawesi Tengah merupakan RTH yang memiliki kekayaan jenis burung tertinggi (DMg=9.93) dan
jumlah jenis sebanyak 34 jenis burung; sedangkan terendah adalah Taman Kota Palu Timur (DMg=4.59) dan jumlah jenis sebanyak 19 jenis burung. Indeks keanekaragaman jenis burung tertinggi ditemukan di Tahura Sulawesi Tengah (H'=2.62) sedangkan terendah adalah Taman Kota Palu Selatan (H'=1.97). Indeks kemerataan jenis burung di seluruh RTH berkisar antara E=0.60 hingga E=0.79. Indeks kemerataan jenis tertinggi ditemukan pada Hutan Kota, sedangkan terendah ditemukan pada Taman Kota Palu Selatan. Indeks keanekaragaman (H') jenis burung di Tahura Sulawesi Tengah tidak berbeda nyata dengan di Taman Kota Palu Timur (th= –1.306; df=40, =0.05) dan Hutan Kota Palu (th= –0.492; df=44, =0.05); tetapi berbeda nyata dengan di Taman Kota Palu Barat (th= –1.953; df=40, =0.05) dan Taman Kota Palu Selatan (th= –2.139; df=38, =0.05). Indeks keanekaragaman (H') jenis burung di Taman Kota Palu Barat tidak berbeda nyata dengan di Taman Kota Palu Selatan (th=0.292; df=257, =0.05).
Indeks kemerataan jenis burung tertinggi ditemukan di Hutan Kota (E=0.79) sedangkan terendah ditemukan di Taman Kota Palu Selatan (E=0.60). Indeks kemerataan jenis yang tinggi, yang mendekati 1, menunjukkan bahwa kelimpahan individu setiap jenis yang ditemukan hampir merata, sehingga tidak terjadi dominansi suatu jenis. Jenis burung yang mendominansi hampir seluruh tipe RTH yang diamati adalah walet polos Aerodramus vanikorensis, burung-gereja erasia Passer montanus, kacamata laut Zosterops chloris, dan dederuk merah Streptopelia tranquebarica. Keempat jenis ini hampir selalu dapat ditemukan di RTH yang ada di Palu. Berdasarkan indeks Morisita-Horn maka kesamaan komunitas burung tertinggi ditemukan antara Taman Kota Palu Barat dengan Taman Kota Palu Selatan (M=0.90) sedangkan terendah ditemukan antara taman hutan raya (Tahura) Sulawesi Tengah dengan Taman Kota Palu Barat (M=0.06). Kesamaan komunitas burung yang cukup tinggi ditemukan antara Hutan Kota Palu dengan Taman Kota Palu Timur (M=0.72). Kesamaan komunitas burung antar tipe habitat yang lain memiliki indeks yang kurang dari 0.5 atau menunjukkan komunitas burung yang berbeda.
Jenis-jenis burung ditemukan di RTH Kota Palu menggunakan lima stratum tajuk, dari stratum A (tajuk tertinggi) hingga stratum E (permukaan tanah atau lantai hutan). Stratum vegetasi yang paling banyak digunakan oleh komunitas burung adalah stratum tajuk B, yakni sebanyak 40.74–75.00% jenis burung; sedangkan stratum terendah adalah stratum tajuk D yang digunakan oleh 0.00–12.50% jenis burung. Kehadiran burung pada suatu tipe ruang terbuka hijau di Kota Palu dipengaruhi oleh ketinggian tempat di atas permukaan laut. Hubungan jumlah jenis burung dengan ketinggian tempat RTH membentuk persamaan sebagai berikut Y = 21.71 + 0.32(X), dengan nilai R2=0.91 dan Sig.=0.033 serta Y=jumlah jenis burung dan X=ketinggian tempat.
Collections
- MT - Forestry [1373]