Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Hutan Rakyat Pola Kemitraan di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.
Abstract
Pembangunan hutan rakyat pola kemitraan merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu sejak produksi kayu bulat dari hutan alam menurun dengan mendayagunakan lahan-lahan di luar kawasan hutan yang kurang produktif. Kemitraan dalam pembangunan hutan rakyat antara petani permilik lahan dan perusahaan dikelola berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Perusahaan memerlukan bahan baku kayu secara berkesinambungan dan petani pemilik lahan memerlukan bantuan modal, pengetahuan teknis dan kepastian pemasaran. Dalam pembangunan hutan rakyat tidak hanya menyangkut teknis silvikultur saja tetapi juga menyangkut faktor sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan hutan rakyat perlu adanya keterlibatan masyarakat yang dilandasi oleh tujuan memperoleh manfaat. Penelitian dilakukan di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan untuk mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan partisipasi dianalisis dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap pembangunan hutan rakyat pola kemitraan masuk pada kategori sedang. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap persepsi masyarakat adalah (1) umur, (2) pendidikan, (3) penyuluhan dan (4) pemahaman program. Sejalan dengan persepsi, partisipasi masyarakat pada kegiatan pembangunan hutan rakyat pola kemitraan juga masuk pada kategori sedang. Faktorfaktor yang berpengaruh nyata terhadap partisipasi masyarakat adalah (1)kelembagaan, (2)hak dan kewajiban, (3)aktivitas dan (4)kebijakan pemerintah.