Perbandingan Relatif Keragaan Alat Tangkap Cantrang dengan Alat Tangkap Lain di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari
View/ Open
Date
2020Author
Maulidin, Amar Ma’ruf
Oktariza, Wawan
Wiyono, Eko Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah lama mengambil langkah strategis
guna mengatasi ancaman kerusakan ekosistem laut nasional melalui penerbitan
peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 2 tahun 2015 tentang larangan
penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawl) dan pukat tarik (seine nets).
Berdasarkan kebijakan tersebut, alat tangkap cantrang termasuk kedalam alat
tangkap yang dilarang dalam peraturan tersebut sehingga berdampak terhadap
ekonomi nelayan selaku pelaku penangkapan ikan khususnya yang memakai alat
tangkap cantrang di PPP Tegalsari. Hal ini mengharuskan nelayan untuk mengganti
alat tangkap cantrang dengan alat tangkap lain. Tujuan penelitian ini adalah
membandingkan keragaan alat tangkap cantrang dengan alat tangkap lain dari aspek
teknis, aspek biologi, aspek sosial, aspek lingkungan, dan aspek ekonomi,
menghitung keuntungan unit usaha penangkapan ikan alat tangkap gillnet, purse
seine, dan bouke ami, menyusun rekomendasi alat tangkap alternatif pengganti
cantrang. Metode penelitian menggunakan metode penelitian studi kasus dengan
analisis data menggunakan analisis skoring (multiple criteria analysis), analisis
usaha (penerimaan, biaya, keuntungan, R/C, PP, ROI). Hasil dari penelitian ini
adalah alat tangkap gillnet menunjukkan nilai skoring tertinggi diantara alat
tangkap yang lain dengan nilai skor (VA) 11, sedangkan purse seine (VA) 9,27 dan
bouke ami (VA) 5,56.Keuntungan dari alat tangkap gillnet sebesar Rp
1.817.456.181/kapal/tahun, purse seine sebesar Rp 496.888.263/kapal/tahun, dan
bouke ami sebesar Rp 1.029.848.333. Peneliti merekomendasikan alat tangkap
gillnet sebagai pengganti alat tangkap cantrang berdasarkan dengan pertimbangan
nilai VA, literatur, dan pengamatan lapang.