Dampak Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak: Perubahan Strategi Penghidupan Masyarakat Tepian Kawasan Konservasi (Kasus: Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).
View/ Open
Date
2020Author
Cahya, Flamora Gresafira
Soetarto, Endriatmo
Metadata
Show full item recordAbstract
Bertambahnya jumlah rumah tangga yang bertempat tinggal di kawasan sekitar hutan diiringi dengan pernyusutan kawasan hutan di Indonesia. Bahkan dari tahun ke tahun luas hutan terus berkurang baik di pulau jawa maupun luar pulau jawa. Salah satu upaya perlindungan yang dilakukan atas penyusutan luas tersebut adalah dilakukannya pembagian status dan fungsi kawasan konservasi oleh pemerintah. Perubahan luasan kawasan konservasi terjadi pada tahun 2003 di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Perubahan tersebut mengubah property right regime hutan menjadi state property sehingga akses masyarakat tepian konservasi seperti masyarakat di Desa Cihamerang dalam memanfaatkan/mengolah hutan menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat akses masyarakat terhadap sumber daya hutan, mekanisme akses, perubahan strategi penghidupan, dan hubungan tingkat akses dengan strategi penghidupan di Taman Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sample yang dikuatkan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada masyarakat dalam merekayasa sumber penghidupan sebagai bentuk respon penetapan TNGHS namun tidak terjadi perubahan signifikan pada usaha penghidupan ganda yang artinya masyarakat masih mengandalkan usaha tani di lahan garapan TNGHS.