Sifat Fisis dan Mekanis Bambu Termodifikasi Panas dan Rendaman Minyak Jarak Kepyar (Ricinus communis L.).
Abstract
Penggunaan bambu sebagai bahan baku dalam pembuatan furnitur dan
konstruksi telah banyak dilakukan masyarakat. Bambu banyak digunakan karena
sifatnya yang kuat dan lentur. Akan tetapi keawetan dan stabilitas dimensi bambu
pada umumnya tergolong rendah. Perlu dilakukan peningkatan mutu bambu agar
masa pakai dan kegunaan bambu menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan
menguji pengaruh heat modification dengan perlakuan pendahuluan rendaman
minyak biji jarak kepyar (Ricinus communis L.) terhadap sifat fisis dan mekanis
bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu hitam (Gigantochloa atroviolacea),
dan bambu tali (Gigantochloa apus). Perlakuan yang diberikan adalah
perendaman bambu dengan minyak jarak kepyar pada suhu 60 ºC selama 3 jam
dan pemanasan bambu dengan oven pada suhu 120 ºC, 150 ºC, dan 180 ºC selama
3 jam. Pengujian sifat fisis bambu meliputi kerapatan, berat jenis, kadar air,
absorpsi air, stabilitas dimensi, leachability, dan sifat warna. Sifat mekanis yang
diuji adalah modulus of elasticity (MOE) dan modulus of rupture (MOR). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa modifikasi panas dengan perlakuan pendahuluan
rendaman minyak jarak kepyar dapat meningkatkan sifat fisis dan mekanis bambu.
Hal ini dibuktikan dengan penurunan kadar air kering udara, absorpsi air, dan
peningkatan stabilitas dimensi tertinggi dengan nilai rata-rata 60% (ΔKA),
38.65% (Δabsorpsi air), dan 50.72% (ASE) pada bambu yang direndam minyak
jarak kepyar dengan pemanasan suhu 180 ºC. Adapun peningkatan kerapatan,
berat jenis, dan sifat mekanis tertinggi dengan nilai rata-rata 12.76% (Δkerapatan),
22.68% (ΔBJ), 18.37% (ΔMOE), dan 11.43% (ΔMOR) pada bambu yang
direndam minyak jarak kepyar tanpa pemanasan.
Collections
- UT - Forest Products [2184]