Pengawetan Bambu Dengan Metode Boucherie
Abstract
Bambu adalah tanaman cepat tumbuh yang digunakan untuk berbagai
macam bahan baku, namun rentan terhadap kerusakan yang dapat memengaruhi
keawetan bambu. Kerusakan bambu dapat disebabkan oleh perusak biologis dan
non-biologis. Perusak biologis yang sering menyerang bambu adalah rayap (
termite ), kumbang bubuk ( beetle ), jamur lapuk, jamur biru ( blue stain ) serta
mikroorganisme laut. Penelitian ini dilakukan sebagai informasi dasar pengawetan
bambu betung (Dendrocalamus asper Backer) dan bambu andong (Gigantochloa
pseudoarundinaceae) dengan metode Boucherie. Batang bambu dengan diameter
10 – 14 cm masing – masing dipotong ukuran 1m, 1.5m, 2m, dan 2.5m. Potongan
bambu dengan kadar air rata – rata 30% diawetkan dengan larutan pengawet
entiblu konsentrasi 5% menggunakan metode Boucherie dengan tekanan 10 psi
dan 15 psi. Pengujian dilakukan 2 kali ulangan setiap panjang dan tekanan yang
berbeda. Pada proses pengawetan diambil data waktu alir pengawet entiblu dari
ujung sampai menetas di pangkal bambu, serta di hitung besar retensinya. Batang
bambu sebelum diawetkan juga diambil untuk sampel pengujian struktur anatomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata waktu alir bahan pengawet entiblu
bambu andong yaitu 37.75 menit sedangkan pada bambu betung yaitu 41.50
menit. Rata – rata retensi bahan pengawet entiblu pada bambu andong sebesar
3.49 kg/m³ dan 3.60 kg/m³ pada bambu betung.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]