Pati Ubi Jalar Putih Modifikasi Ganda Sebagai Bahan Biodegradable Film
View/ Open
Date
2020Author
Saman, Widya Rahmawaty
Yuliasih, Indah
Sugiarto
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi jalar (Ipomea batatas L) merupakan salah satu sumber pati sebagai bahan
biodegradable film. Secara kimia, ubi jalar memiliki kadar pati dengan rasio
amilosa yang relatif tinggi. Pati dengan kandungan amilosa tinggi, menghasilkan
biodegradable film yang menunjukkan sifat permeabilitas uap air yang rendah dan
sifat mekanik yang lebih stabil. Pada umumnya, biodegradable film pati alami
memiliki sifat hidrofilik, sehingga menyebabkan sifat film yang dihasilkan menjadi
mudah terhidrasi, cepat mengembang, mudah pecah dan memiliki karakteristik
mekanik yang lemah. Untuk meningkatkan karakteristik biodegradable film pati,
dilakukan modifikasi pat. Pati modifikasi adalah pati yang gugus hidroksilnya telah
mengalami perubahan dengan reaksi kimia yang dapat berupa eterifikasi
(hydroxypropyl starch) dan crosslinking (crosslinked starch). Untuk meningkatkan
sifat plastis biodegradable film pati, mengurangi resiko pecah dan hancurnya film
yang terbentuk, serta meningkatkan fleksibilitas-nya, ditambahkan plasticizer
sorbitol. Secara umum tujuan penelitian ini adalah memodifikasi pati ubi jalar putih
sebagai bahan biodegradable film menggunakan metode ganda hidroksipropilasi
dan crosslinking dengan reagen propilen oksida dan sodium tripolifosfat,
mengetahui pengaruh urutan modifikasi ganda crosslinking dan hidroksipropilasi
terhadap karakteristik biodegradable film yang dihasilkan.
Persiapan bahan baku merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penelitia
ini yang meliputi karakterisasi pati ubi jalar alami, terdiri dari analisis proksimat
yaitu kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar protein, kadar lemak, kadar pati,
kadar karbohidrat, kadar amilosa serta analisis morfologi granula. Kemudian
analisis sifat fungsional pati meliputi kelarutan, swelling power, kejernihan pasta
pati 1%, freeze-thaw stability dan derajat putih. Selanjutnya dilakukan pembuatan
modifikasi pati hidroksipropilasi-crosslinking dan crosslinking-hidroksipropilasi,
pada tahap ini menggunakan rancangan percobaan disusun menggunakan
rancangan blok acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan
terdiri dari dua perlakuan yaitu urutan modifikasi dan konsentrasi reagen
(hidroksipropilasi (propilen oksida) dan crosslinking (STPP)) dengan rincian
sebagai berikut: urutan modifikasi terdiri dari (H-C = Hidroksipropilasi-
Crosslinking) dan (C-H = Crosslinking-Hidroksipropilasi) kemudian konsentrasi
reagen terdiri dari: (H8-C1.5 = propilen oksida 8% dan STPP 1.5%), (H8-C2 =
propilen oksida 8% dan STPP 2%), (H10-C1.5 = propilen oksida 10% dan STPP
1.5%), (H10-C2 = propilen oksida 10% dan STPP 2%), (C1.5-H8 = STPP 1.5% dan
propilen oksida 8%), (C1.5-H1 = STPP 1.5% dan propilen oksida 10%), (C2-H8 =
STPP 2% dan propilen oksida 8%), (C2-H10 = STPP 2% dan propilen oksida 10%).
Kemudian dilakukan analisis sifat fungsional pati dan analisis mekanisme reaksi
dari keseluruhan pati modifikasi yang meliputi analisis molar substitusi, derajat
substisusi, kadar fosfor dan kadar hidroksipropil. Kemudian analisis morfologi
granula, profil gelatinisasi pati (menggunakan Rapid Visco Analyzer), dan FTIR
(Fourier Transform Infrared Spectroscopy) untuk mengetahui gugus yang berhasil
terikat dengan pati. Setelah memperoleh pati termodifikasi, tahap selanjutnya
pembuatan biodegradable film, kemudian dilakukan analisis meliputi kadar air,
ketebalan, SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui dispersi dari
larutan, uji transparansi film, water vapor transmission rate (WVTR), kelarutan
dalam air, kuat tarik film, pemanjangan serta biodegradabilitas.
Karakteristik pati ubi jalar putih alami dan modifikasi yang telah diperoleh
kemudian dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biodegradable film.
Karakteristik fisikokimia dari pati ubi jalar putih alami keseluruhan telah memenuhi
standar, dimana pada komponen kadar abu, serat kasar dan lemak menunjukkan
nilai <1%, komponen kadar protein 1.73% dan kadar air 9.02%. Komponen utama
yang diperoleh memiliki kadar pati sebesar 85.23%, rasio amilosa dan amilopektin
30.67 dan 69.33%. Setelah dilakukan modifikasi, terjadi peningkatan kadar pati dan
amilosa. Komponen yang berperan dalam pembuatan biodegradable film yaitu
amilosa, di mana kadar amilosa yang diperoleh dari pati ubi jalar putih alami cukup
tinggi sehingga sangat menguntungkan untuk pembuatan biodegradable film.
Secara keseluruhan dari modifikasi pati terjadi peningkatan nilai kelarutan dan
swelling power, penurunan nilai derajat putih dan freeze-thaw stability, tetapi untuk
nilai kejernihan pati modifikasi hidroksipropilasi-crosslinking mengalami
penurunan sedangkan pati modifikasi crosslinking-hidroksipropilasi mengalami
peningkatan.
Biodegradable film berbahan dasar pati hidroksipropilasi–crosslinking
menyebabkan penurunan nilai kelarutan pada konsentrasi propilen oksida yang
rendah, tetapi menyebabkan peningkatan pada konsentrasi STPP yang tinggi. Nilai
transparansi cenderung sama dengan biodegradable film pati alami, sehingga secara
visual transparansi film tidak dapat terlihat. Nilai kuat tarik dan elongasi juga
meningkat dengan peningkatan konsentrasi STPP dan propilen oksida. Nilai
WVTR mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya konsentrasi STPP.
Sedangkan biodegradable film berbahan dasar pati crosslinking–hidroksipropilasi
menyebabkan penurunan nilai kelarutan pada konsentrasi propilen oksida yang
tinggi, tetapi menyebabkan peningkatan pada konsentrasi STPP yang rendah. Nilai
transparansi yang rendah karena penggunaan konsentrasi STPP yang juga rendah,
sehingga menyebabkan film lebih transparan. Nilai kuat tarik dan elongasi juga
meningkat dengan peningkatan konsentrasi STPP dan propilen oksida. Nilai
WVTR mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya konsentrasi STPP dan
mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya konsentrasi propilen oksida.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2294]