Kinerja Pertumbuhan dan Pencernaan Udang Vaname yang diberi Probioti kK Bearacgilalmusa nsp .M NikPr5o bdiaont aP rSeabliuortaink Madu.
Abstract
di Indonesia. Peningkatan produksi udang khususnya udang vaname dapat
dilakukan dengan menerapkan sistem budidaya intensif. Penerapan sistem
budidaya intensif dengan menggunakan padat tebar tinggi untuk memenuhi
kebutuhan produksi udang memiliki dampak negatif seperti menurunnya kinerja
pertumbuhan dan meningkatnya resiko serangan penyakit. Salah satu upaya
alternatif dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan dan penanggulangan penyakit
pada budidaya udang vaname dapat dilakukan dengan aplikasi probiotik,
prebiotik, dan sinbiotik. Beberapa penelitian melaporkan bahwa aplikasi
probiotik, prebiotik, dan sinbiotik mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan dan
respons imun udang vaname dari infeksi bakteri dan virus. Bacillus sp. NP5
sebagai probiotik, diketahui mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan dan
udang, sedangkan madu sebagai prebiotik juga telah diketahui mampu
meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan keragaman mikrobiota saluran pencernaan
udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik madu, dan
sinbiotik.
Penelitian ini dilakukan selama 45 hari dengan desain penelitian
menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga
ulangan. Probiotik yang digunakan adalah Bacillus sp. NP5 koleksi dari
Laboratorium Kesehatan Organisme Akuatik, Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Prebiotik yang digunakan adalah
madu multiflora yang diperoleh dari pembudidaya lebah madu CV. Madu Apiari
Mutiara, Depok. Hewan uji yang digunakan adalah benur udang vaname stadia
pasca larva (PL) 13 yang berasal dari hatchery CV. Star Sea Rajabasa, Lampung
Selatan. Udang vaname yang digunakan sebelumnya diadaptasikan terlebih
dahulu selama 30 hari hingga mencapai ukuran 2.11±0.02 g. Udang vaname
dengan bobot awal 2.11±0.02 g, kemudian dipindahkan pada akuarium uji dengan
kepadatan 80 ekor m-2. Selama pemeliharaan, udang diberi pakan sesuai perlakuan
yaitu probiotik (1% (v/w) Bacillus sp. NP5 RfR), prebiotik (0.5% (v/w) madu),
sinbiotik (1% (v/w) Bacillus sp. NP5 RfR dan 0.5% (v/w) madu), dan kontrol
(tanpa penambahan probiotik dan prebiotik) secara at satiation dengan frekuensi
pemberian pakan lima kali sehari (06.00, 10.00, 14.00, 18.00, dan 22.00 WIB).
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan dan pergantian air sebanyak
30 sampai 50% setiap hari sebelum pemberian pakan. Variabel pengamatan
meliputi kinerja pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi
pakan (RKP), dan tingkat kelangsungan hidup (TKH), jumlah konsumsi pakan
(JKP), aktivitas enzim saluran pencernaan (amilase, protease, dan lipase), total
bakteri pada saluran pencernaan, serta keragaman mikrobiota saluran pencernaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPS pada udang vaname yang diberi
probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai lebih
tinggi (p<0.05) dibandingkan kontrol. Hasil yang sejalan diperoleh pada RKP
udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan
sinbiotik memiliki nilai lebih rendah (p<0.05) dibandingkan kontrol. Hasil terbaik
LPS, RKP ditemukan pada perlakuan prebiotik madu, dengan nilai masingmasing
sebesar 3.09±0.02 % hari-1 dan 1.45±0.00. JKP udang vaname yang diberi
probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai lebih
rendah (p<0.05) dibandingkan kontrol. Nilai JKP terendah adalah pada perlakuan
prebiotik madu dan sinbiotik, dengan masing-masing sebesar 136.83±0.26 g dan
136.61±0.10 g. Aktivitas enzim pencernaan pada perlakuan probiotik Bacillus sp.
NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan kontrol. Perlakuan prebiotik madu memiliki nilai aktivitas enzim
pencernaan seperti aktivitas enzim amilase, protease, dan lipase tertinggi
dibandingkan kontrol. Peningkatan aktivitas enzim pencernaan selanjutnya terjadi
pada perlakuan sinbiotik yang diikuti dengan perlakuan probiotik Bacillus sp.
NP5 RfR.
Total bakteri pada saluran pencernaan udang vaname yang diberi probiotik
Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik lebih tinggi (p<0.05)
dibandingkan kontrol, dengan nilai tertinggi pada perlakuan prebiotik madu
(5.65±0.06 Log CFU g-1) yang tidak berbeda nyata (p>0.05) dengan sinbiotik
(5.50±0.04 Log CFU g-1). Total bakteri Bacillus sp. NP5 RfR pada saluran
pencernaan udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR dan
sinbiotik memiliki nilai masing-masing sebesar 4.06±0.15 Log CFU g-1 dan
4.26±0.35 Log CFU g-1, sedangkan perlakuan lainnya tidak ditemukan Bacillus
sp. NP5 RfR. Keragaman mikrobiota saluran pencernaan udang vaname
menggunakan teknik next generation sequencing (NGS) menunjukkan bahwa
pemberian prebiotik madu didominasi oleh filum Bacteroidetes, sedangkan
pemberian probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, sinbiotik, dan kontrol didominasi oleh
filum Proteobacteria. Perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu,
dan sinbiotik memiliki jumlah Operational Taxonomic Units (OTUs) dan nilai
index Shannon lebih tinggi dibandingkan kontrol. Jumlah OTUs pada perlakuan
probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, sinbiotik, dan kontrol memiliki
nilai masing-masing sebesar 470, 480, 451 dan 334 OTUs. Perlakuan probiotik
Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki kelimpahan
mikrobiota level genus lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan
probiotik Bacillus sp. NP5 RfR pada penelitian ini, mampu meningkatkan
keragaman mikrobiota dari genus Neptunomonas dan Sphingomonas. Perlakuan
prebiotik madu juga mampu meningkatkan kelimpahan genus Microbacterium,
Lactobacillus, dan Neptunomonas, sedangkan pada sinbiotik mampu
menstimulasi pertumbuhan genus Pseudoalteromonas dan Ruegeria. Mikrobiota
saluran pencernaan udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR,
prebiotik madu, dan sinbiotik merupakan mikrobiota yang telah dikenal sebagai
kandidat probiotik dalam akuakultur. Pemberian probiotik Bacillus sp. NP5 RfR,
prebiotik madu, dan sinbiotik pada penelitian ini mampu menstimulasi
pertumbuhan mikrobiota saluran pencernaan udang vaname sehingga mampu
meningkatkan kinerja pertumbuhan dan aktivitas enzim pencernaan (amilase,
protease, dan lipase) dengan hasil terbaik pada perlakuan prebiotik madu 0.5%.
Collections
- MT - Fisheries [3026]