Penentuan Kandungan Kimia Utama Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Menggunakan Portable Near Infrared Spectroscopy
View/ Open
Date
2020Author
Windawati, Vrita
Purwanto, Yohanes Aris
Budiastra, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Minyak nilam merupakan salah satu minyak atsiri yang termasuk dalam komoditas ekspor yang bernilai jual tinggi. Minyak tersebut diperoleh dengan cara penyulingan uap atau pun air. Bahan baku yang digunakan dapat berupa batang dan daun nilam. Mutu minyak yang dihasilkan tergantung dari lama penyulingan dan bahan baku yang digunakan (batang atau daun). Patchouli alkohol merupakan komponen utama minyak nilam yang digunakan sebagai penentu kualitas dan harga minyak nilam. Pengujian mutu minyak nilam yang umum digunakan adalah analisis laboratorium kimia yang biasanya menggunakan GC-MS. Metode tersebut dinilai sangat akurat tetapi membutuhkan waktu yang lama dan juga biaya yang besar. Oleh karena itu diperlukan metode alternatif secara nondestruktif yang lebih efisien dalam untuk menentukan mutu minyak nilam. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menangani permasalahan tersebut salah satunya menggunakan teknologi near infrared spectroscopy (NIRS). NIRS merupakan metode analisis yang cepat dan nondestruktif yang berhubungan dengan chemometric. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menentukan kandungan utama minyak nilam secara nondestruktif menggunakan portable near infrared spectroscopy dengan panjang gelombang yang digunakan 760-1050 nm
Pada penelitian ini menggunakan minyak nilam dari 41 daerah yang berbeda dari seluruh Indonesia. Daerah tersebut yaitu Aceh, Jambi, Enrekang, Konawe, Masamba, Kolaka, Bogor, Garut, Jember, Lumajang, dan Malang. Setelah sampel terkumpul, sleanjutnya dilakukan pengukuran kandungan kimia minyak nilam secara destrusktif menggunakan GC-MS di Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, dilanjutkan dengan pengambilan spektra Minyak N ilam di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Setelah spektra minyak nilam diperoleh, kemudian dilakukan pretreatment untuk kemudian dilakukan pengolahan menggunakan metode PLS dan MLR.
Hasil uji GC-MS diperoleh dari 41 sampel minyak nilam memiliki kandungan patchouli alcohol rata-rata sebesar 33.14%. Kandungan tersebut sudah memenuhi SNI. Puncak serapan oleh kandungan kimia minyak nilam terjadi pada panjang gelombang 862, 877, 956, 988, dan 917 nm sebagai lembah paling tajam. Diduga Patchouli alcohol terdeteksi pada gelombang 917 nm. Prediksi kandungan patchouli alcohol terbaik menggunakan spektrum normalize dengan metode PLS. Hasil yang diperoleh yaitu r = 0.91, SEC = 2.48%, SEP = 2.62%, CV = 7.63%, RPD = 3.24.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]