Pengaruh Pemberian Diet Berbasis MOCAF terhadap Total Protein dan Albumin Serum pada Model Tikus Kurang Gizi
Abstract
Pertumbuhan yang terhambat karena kurang gizi dalam jangka waktu yang panjang dapat mengarah pada kondisi stunting (de Onis dan Branca 2016). Kekurangan gizi menunjukkan kurangnya asupan energi dan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan individu (Maleta 2006). Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang di Indonesia sebesar 19.6% dan turun menjadi 17.7% pada tahun 2018 (Kemenkes 2018). Data studi status gizi balita di Indonesia (SSGBI) 2019 menunjukkan penurunan gizi kurang jika dibandingkan dengan Riskesdas 2018, gizi kurang turun 1.5% menjadi 16.29% (Kemenkes 2019). Prevalensi gizi kurang di Indonesia masih termasuk sangat tinggi yakni ≥15% (Unicef, WHO dan World Bank 2019). Makanan pendamping yang baik akan mampu memenuhi kebutuhan gizi dan mampu meningkatkan sintesis protein untuk tumbuh kembang organ. MP-ASI diberikan diusia 6-24 bulan karena pada periode tersebut anak rentan menderita malnutrisi. Salah satu bentuk MP-ASI yang banyak dikenal masyarakat adalah bubur instan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian diet berbasis MOCAF terhadap total protein dan albumin serum pada model tikus kurang gizi. Bubur instan berbasis MOCAF yang digunakan yakni MOCAF yang diolah dari singkong mentega yang memiliki daging berwarna kuning dan kaya akan betakaroten serta dari bahan singkong manggu yang memiliki daging berwarna putih. Produk bubur instan diperkaya dengan inulin serta micronutrien premix (Fe, Zn, vitamin B1, vitamin B2, asam folat). Tikus yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jenis Sprague dawley jantan yang selesai masa sapih dari induknya, umur 21 hari hingga 28 hari dengan berat badan 50-100 gram. Pada penelitian ini tikus dikelompokkan menjadi tiga yaitu satu kelompok kontrol normal dan dua kelompok perlakuan diet yakni kelompok yang diberi diet kurang protein dan diet kurang energi protein. Setiap kelompok perlakuan yang mencapai kondisi kurang gizi diberikan empat jenis produk intervensi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dan data dilaporkan dalam bentuk rata-rata dan di analisis dengan Anova dan uji lanjut Duncan.
Pada penelitian ini dibuktikan bahwa pemberian diet rendah protein 5% dan restriksi pakan secara bertahap yakni 30%, 50% dan 60% berhasil mencapai kondisi kurang gizi. Hal tersebut ditandai dengan adanya penurunan berat badan yakni -5.76±4.8 g pada kelompok kurang protein dan -5.53±4.66 g pada kelompok kurang energi protein, perubahan rasio berat organ hati terhadap berat badan tikus sebesar 5.18% pada kelompok kurang protein dan 4.95% pada kelompok kurang energi protein, kadar total protein (4.61±1.21 g/dL) dan albumin serum (3.22±4.61 g/dL) pada kelompok kurang protein dan terdapat tikus mengalami edema pada kelompok kurang energi protein yang menandakan kondisi kurang gizi. Pemberian diet berbahan dasar lokal yakni MOCAF dan tempe menunjukkan tidak ada perbedaan total protein dan albumin serum untuk semua kelompok (p>0.05) namun ada tanda perbaikan total protein dan albumin serum. Pada kelompok kurang protein, pemberian diet dengan diet MOCAF mentega tanpa
inulin terdapat perbaikan albumin serum dari 3.22±0.33 g/dL menjadi 3.33±0.35 g/dL sedangkan total protein serum dari 4.61±1.21 g/dL menjadi 5.01±0.82 g/dL. Pada kelompok kurang energi protein, terdapat perbaikan albumin dari 3.85±0.29 g/dL menjadi 4.15±0.94 g/dL dan total protein menjadi 6.18±1.27 g/dL yang menunjukkan bahwa setelah diberikan MOCAF manggu tanpa inulin sudah pada kondisi normal. Oleh karena itu, perlakuan diet rendah protein dan restriksi pakan dapat membuat kondisi tikus kurang gizi namun jika ditinjau dari segi waktu yang dibutuhkan, pemberian diet rendah protein lebih cepat yakni 21 hari dan intervensi dengan MOCAF dapat membantu pemenuhan kebutuhan gizi pada kondisi kurang gizi yang ditandai dengan peningkatan berat badan dan perbaikan total protein dan albumin serum.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]