Pengendalian Infeksi Vibrio alginolyticus Pada Ikan Kakap Putih Lates calcarifer Menggunakan Serbuk Tanaman Pisang Ambon Musa paradisiaca var. sapientum.
View/ Open
Date
2020Author
Pattah, Hamida
Wahjuningrum, Dinamella
Yuhana, Munti
Metadata
Show full item recordAbstract
Penerapan sistem budidaya intensif pada budidaya ikan kakap putih sering
mengalami kendala salah satunya adalah serangan penyakit. Penyakit yang sering
menyerang ikan kakap putih adalah Vibriosis yang disebabkan oleh bakteri genus
Vibrio, salah satunya adalah Vibrio alginolyticus. Penggunaan antibiotik untuk
pengobatan telah dibatasi bahkan dilarang karena menyebabkan munculnya
bakteri yang resisten dan menghasilkan residu pada organisme budidaya.
Penggunaan bahan herbal tanaman pisang dapat meningkatkan respon imun ikan
sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan serbuk tanaman
pisang dalam pakan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan penyakit akibat
infeksi V.alginolyticus pada ikan kakap putih (Lates calcarifer).
Penelitian ini terdiri atas dua tahapan. Penelitian tahap pertama dilakukan
untuk menentukan dosis serbuk tanaman pisang ambon yang efektif untuk
menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus dengan metode kultur bersama.
Uji in vitro dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Dosis yang digunakan yaitu
kontrol (media tanpa serbuk tanaman pisang), perlakuan A (serbuk tanaman
pisang 1% dalam media), B (serbuk tanaman pisang 3% dalam media), dan C
(serbuk tanaman pisang 5% dalam media).
Penelitian tahap dua bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian
pakan dengan dosis serbuk tanaman pisang yang efektif dari penelitian tahap
pertama. Dosis tersebut digunakan untuk pencegahan dan pengobatan. Sedangkan
kontrol antibiotik menggunakan inrofloks. Penelitian ini menggunakan rancangan
acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan masing-masing tiga kali
ulangan, yaitu K- (pakan tanpa serbuk + injeksi PBS), K+ (pakan tanpa serbuk +
injeksi V. alginolyticus), Pc (pakan serbuk + injeksi V. alginolyticus), Pb (pakan
tanpa serbuk + injeksi V. alginolyticus), Ka (pakan tanpa serbuk + injeksi V.
alginolyticus). Konsentrasi bakteri yang digunakan untuk uji tantang yaitu 106
CFU mL-1 ikan berdasarkan hasil uji LD50 yang diinjeksi secara intra muskular.
Ikan kakap putih berukuran 7.48 ± 0.45 cm dipelihara dalam kontainer plastik
dengan ukuran 42cm x 61cm x 33cm dengan padat tebar 10 ekor/wadah. Ikan
diberi pakan tiga kali sehari yaitu pagi (08.00), siang (12.00) dan sore hari (16.00)
secara at satiation. Penelitian tahap dua terdiri dari perlakuan pencegahan (Pc),
pengobatan (Pb) dan kontrol antibiotik (Ka). Perlakuan pencegahan yaitu ikan
diberi pakan perlakuan pada hari ke-0 sampai hari ke-14, uji tantang pada hari ke-
15 dan pada hari ke-16 sampai hari ke-28 diberi pakan tanpa serbuk. Perlakuan
pengobatan ikan diberi pakan tanpa serbuk pada hari ke-0 sampai hari ke-14, uji
tantang pada hari ke-15 dan hari ke-16 sampai hari ke-28 diberi pakan perlakuan.
Perlakuan kontrol antibiotik yaitu ikan diberi pakan tanpa serbuk pada hari ke-0
sampai hari ke-14, uji tantang pada hari ke-15 dan hari ke-16 sampai hari ke-28
diberi pakan yang dicampur dengan antibiotik. Pengumpulan data parameter
dilakukan dengan mengambil darah dari setiap ikan uji. Waktu pengambilan
sampel dilakukan pada hari pertama sebelum uji tantang (H-1), dan pasca uji
tantang hari pertama (H+1), hari ketiga (H+3) dan hari ketujuh (H+7). Parameter
yang diamati adalah jumlah konsumsi pakan, total eritrosit, total leukosit,
diferensial leukosit, kadar hemoglobin, aktivitas fagositik, aktivitas respiratory
burst, aktivitas lisozim, ekspresi gen interleukin-1β, gejala klinis, kelangsungan
hidup, dan kualitas air.
Hasil penelitian tahap satu uji daya hambat menunjukkan bahwa serbuk
tanaman pisang mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus
dengan dosis efektif adalah 3%. Hasil penelitian tahap dua menunjukkan bahwa
jumlah konsumsi pakan setelah uji tantang lebih tinggi pada perlakuan pengobatan
dan kontrol antibiotik. Namun hasil tersebut tidak berbeda nyata (P>0.05) tetapi,
berbeda nyata dengan kontrol (P<0.05). Ikan yang diberi pakan perlakuan dapat
meningkatkan respon imun yaitu total eritrosit, total leukosit, diferensial leukosit,
kadar hemoglobin, aktivitas fagositik, aktivitas respiratory burst, aktivitas
lisozim, ekspresi gen interleukin-1β dan menghasilkan tingkat kelangsungan
hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif (P<0.05).
Serbuk tanaman pisang 3% dapat menghambat pertumbuhan bakteri V.
alginolyticus, meningkatkan respon imun, dan dapat mengendalikan infeksi V.
alginolyticus pada ikan kakap putih (Lates calcarifer) dengan tingkat
kelangsungan hidup sebesar 70.00% pada perlakuan pencegahan dan 83.33% pada
pengobatan.
Collections
- MT - Fisheries [2935]