Potensi Senyawa Flavone, 5,7 Dihydroxy-8-Methoxy (Wogonin) pada Ekstrak Tumbuhan Tetrcera indica L. Merr. sebagai Bioherbisida
View/ Open
Date
2020Author
Sukmawati, Riska
Guntoro, Dwi
Junaedi, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Tumbuhan Tetracera indica memiliki zat alelokimia yang dapat berperan sebagai bioherbisida. Salah satu zat alelokimia yang mampu menghambat perkecambahan gulma yaitu senyawa wogonin. Konsentrasi dan jenis metabolit sekunder yang berbeda juga mungkin terdapat pada tiap bagian Tetracera indica. Tetracera indica selama ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat melayu di Malaysia, akar dan daunnya digunakan sebagai obat, sedangkan buahnya sebagai bahan cuka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran senyawa wogonin dalam penghambatan gulma uji yaitu Asystasia gangetica dan Echinochloa crus-galli serta penghambatan benih sorghum sebagai tanaman indikator.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Mutu Benih Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakutas Pertanian IPB dan Laboratorium Biofarmaka Tropika Taman Kencana Bogor pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Juni 2019. Percobaan pertama mengidentifikasi wogonin dari ekstrak tumbuhan Tetracera indica dengan menggunakan alat HPLC. Percobaan kedua adalah aplikasi senyawa wogonin dan ekstrak Tetracera indica dalam penghambatan gulma uji dan tanaman indikator. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu senyawa wogonin konsentrasi 80 ppm, ekstrak Tetracera indica 13.75 ppm dan kontrol (akuades) dengan empat ulangan.
Hasil dari analisis High-Performance Liquid Chromatography pada percobaan pertama menunjukkan bahwa kandungan senyawa wogonin ditemukan pada ekstrak tumbuhan Tetracera indica sebesar 0.0055% pada waktu retensi 18.184 menit area 4 688 965 mAu pada panjang gelombang 270 nm oleh instrumen HPLC. Hasil penelitian pada percobaan dua menunjukkan bahwa senyawa wogonin dapat menghambat perkecambahan gulma uji Asystasia gangetica, Echinochloa crus-galli dan tanaman indikator (sorgum) ditandai dengan penurunan panjang plumula dan radikula. Penghambatan perkecambahan oleh senyawa wogonin lebih rendah pada benih sorghum yaitu pada persentase perkecambahan akhir (PPA) 57.5% dibandingkan dengan penghambatan oleh ekstrak Tetracera indica sebesar 72.5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa selain wogonin terdapat zat alelokimia lainnya yang berperan dalam proses penghambatan perkecambahan.
Collections
- MT - Agriculture [3787]