Arahan Rencana dan Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Cahaya Baru, Kalimantan Selatan
View/ Open
Date
2020Author
Bawamenewi, Melisa Oktarina
Sitorus, RP Santun
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Terpadu Mandiri (KTM) merupakan program prioritas nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, salah satunya adalah KTM Cahaya Baru yang terletak di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. KTM Cahaya Baru menghasilkan produktivitas padi 4,5 ton/ha, jagung 4,7 ton/ha dan produksi jeruk yang mencapai 74.682 ton. Hal ini mampu meningkatan PDRB di Kabupaten Barito Kuala hingga 28,53%, namun tingginya hasil produktivitas pertanian di KTM Cahaya Baru belum mampu memenuhi permintaan produksi dari daerah-daerah sekitar.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi komoditas unggulan di KTM Cahaya Baru (2) Mengidentifikasi lahan yang berpotensi untuk pengembangan komoditas unggulan di KTM Cahaya Baru (3) Menganalisis tingkat perkembangan wilayah di KTM Cahaya Baru (4) Merumuskan arahan rencana dan strategi pengembangan KTM Cahaya Baru. Metode yang digunakan untuk menentukan komoditas unggulan adalah Location Quotient (LQ) dan Differential Shift (DS). Lahan berpotensi pengembangan komoditas unggulan dengan analisis ketersediaan lahan dan kesesuaian lahan. Tingkat perkembangan wilayah dianalisis menggunakan metode skalogram. Arahan rencana pengembangan komoditas unggulan didasarkan atas tingkat perkembangan wilayah terendah (hirarki III). Strategi pengembangan komoditas unggulan ditentukan dengan menggunakan metode A’WOT.
Hasil penelitian menunjukkan komoditas unggulan KTM Cahaya Baru adalah Padi, Jagung, Tomat, Terong, Jeruk, Rambutan, dan Mangga. Penetapan komoditas unggulan berdasarkan hasil LQ dan SSA. Dari hasil analisis ketersediaan dan kesesuaian lahan hanya tanaman padi, jagung, dan jeruk yang memiliki lahan berpotensi pengembangan. Sebagian besar tingkat perkembangan wilayah di KTM Cahaya Baru berada padi hirarki III dan II, dan hanya kecamatan Mandastana yang berada di hirarki I. Arahan pengembangan komoditas unggulan direncanakan pada lahan berpotensi pengembangan seluas 4.705 ha dengan komoditas unggulan padi, jagung, dan jeruk. Prioritas rencana pengembangan diutamakan di kecamatan Cerbon dengan komoditas unggulan jagung seluas 1.114 ha (23,68%). Prioritas kedua di Barambai seluas 499 ha (10,61%), Belawang seluas 451 ha (9,59%), Jejangkit 350 ha (7,44%), dan Rantau Badauh 1.711 ha (36,37%). Prioritas pengembangan ketiga ada di kecamatan Marabahan 106 ha (2,25%) dan Mandastan 473 ha (10,06%). Strategi pengembangan komoditas unggulan berdasarkan analisis A’WOT ada delapan dan diprioritaskan tiga strategi utama yang dapat diterapkan di KTM Cahaya Baru.
Collections
- MT - Agriculture [3778]