Penentuan Dosis Pupuk N, P, K Optimum untuk Padi Gogo Kultivar Mayas.
Abstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting bagi masyarakat
Indonesia. Laju peningkatan hasil padi hanya 1% per tahun, sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan pada tahun 2050 diperlukan peningkatan 2.4% per
tahun. Produksi padi masih terfokus pada lahan sawah melalui kegiatan
intensifikasi, sedangkan areal persawahan semakin berkurang. Padi gogo memiliki
potensi dibudidayakan pada lahan kering Indonesia. Permasalahan lahan kering
yaitu ketersediaan air dan tingkat kesuburan tanah rendah sehingga dibutuhkan
teknologi budidaya yang tepat untuk meminimalkan masalah tersebut. Peningkatan
produksi padi dengan pemupukan berimbang merupakan faktor penting agar lebih
efektif, ekonomis dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Tujuan penelitian ini
untuk menentukan dosis pupuk N, P, K optimum padi gogo kultivar Mayas.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2019 di lahan
Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB University, Dramaga, Bogor dengan metode
multinutrient response. Percobaan terdiri atas tiga percobaan paralel untuk N, P, K
dengan tingkat dosis pupuk berbeda menggunakan rancangan kelompok lengkap
teracak sebanyak tiga ulangan. Dosis pupuk yang digunakan yaitu 0, 50, 100, 150
dan 200% dari acuan (100% N = 150 kg Urea ha-1, 100% P = 100 kg SP36 ha-1,
100% K = 100 kg KCl ha-1). Aplikasi pupuk N diberikan tiga tahap yaitu 40% dosis
saat tanam, 30% dosis saat 3 MST dan 30% dosis saat 6 MST. Pupuk P dan K
diberikan satu tahap yaitu 100% saat tanam.
Peningkatan dosis pupuk N 0-200% dari dosis acuan berpengaruh terhadap
tinggi tanaman umur 3-7 MST, bobot kering tajuk fase 50% berbunga dan luas daun
saat panen. Peningkatan dosis pupuk P2O5 0-200% dari dosis acuan berpengaruh
terhadap tinggi tanaman umur 17 MST, bobot kering tajuk saat panen, luas daun
saat panen, panjang malai, jumlah gabah per malai dan bobot gabah per rumpun.
Peningkatan dosis pupuk K2O 0-200% dari dosis acuan berpengaruh terhadap tinggi
tanaman umur 9 MST, bobot kering tajuk fase primordia, persentase gabah isi,
bobot gabah per 2 m2 dan hasil gabah per hektar. Respon peubah tersebut
menunjukkan pola kuadratik. Hasil dari peubah dikonversi menjadi hasil relatif dan
dibuat persamaan kuadrat untuk menentukan dosis pemupukan N, P dan K optimum
padi gogo Mayas, yaitu 168.99% N = 116.60 kg N = 253.48 kg urea ha-1, 90.42%
P2O5 = 32.55 kg P2O5 = 90.42 kg SP36 ha-1, 89.56% K2O = 53.74 kg K2O = 89.56
kg KCl ha-1.
Collections
- MT - Agriculture [3687]