Penilaian Tingkat Serangan Hama dan Penyakit Padi dengan Spektroradiometer.
View/ Open
Date
2020Author
Widyawati, Norma Utami
Nurmansyah, Ali
Wiyono, Suryo
Metadata
Show full item recordAbstract
Penilaian tingkat serangan hama dan penyakit pada padi biasanya dilakukan
dengan pengamatan langsung secara konvensional, yang seringkali memberikan
hasil yang kurang akurat. Hal ini yang menjadi alasan perlunya menggunakan
kemajuan teknologi, salah satunya adalah penggunaan spektroradiometer untuk
mengatasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penggunaan
spektroradioometer untuk mendeteksi serangan hama dan penyakit di tanaman
padi. Pengamatan gejala dan tingkat serangan hama di Bogor dilakukan pada fase
vegetatif akhir, generatif awal, dan akhir generatif, dan di Cianjur hanya pada fase
generatif akhir. Di Bogor, pengamatan pada setiap fase dilakukan di 3 sawah,
masing-masing plot terdiri atas 6 titik sampel. Di Cianjur, pengamatan pada fase
generatif akhir dilakukan pada 5 sawah yang masing-masing terdiri atas 6 titik
sampel. Pada setiap titik sampel, pengamatan terhadap serangan hama dan
penyakit tanaman dilakukan menggunakan cara konvensional dan
spektroradiometer. Hama dan penyakit tanaman padi di Bogor adalah hawar daun
bakteri (HDB) dengan tingkat keparahan 25,65%, penggerek batang padi (PBP)
6% dan blas 1,92% sedangkan di Cianjur adalah tingkat keparahan hawar daun
bakteri 30,36%, blas 10,49% dan intensitas penggerek batang padi 0,07%.
Korelasi antara serangan PBP, HDB, dan blas dengan nilai reflektan dari
spektroradiometer kurang erat. Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang
berkontribusi besar terhadap nilai reflektan di Bogor adalah HDB dan PBP,
sedangkan di Cianjur adalah HDB dan blas. Nilai NDVI bervariasi menurut fase
pertumbuhan tanaman.
Collections
- UT - Plant Protection [2420]