Uji Tetrazolium untuk Deteksi Vigor Benih Okra (Abelmoschus esculentus)
Abstract
Benih merupakan salah satu faktor utama dalam kegiatan budidaya tanaman.
Mutu benih digambarkan oleh aktivitas metabolismenya. Uji tetrazolium merupakan
gambaran aktivitas respirasi yang mencerminkan aktivitas enzim dehidrogenase yang
diindikasikan oleh tingkat warna merah pada benih. Tujuan penelitian ini ialah
mempelajari uji tetrazolium untuk deteksi vigor benih okra dengan pengelompokan pola
pola pewarnaan. Uji tetrazolium dilakukan dengan merendam benih dalam aquades
selama 20 jam, dilanjutkan dengan pengupasan testa sebelum kemudian dilakukan
perendaman dalam larutan tetrazolium 1% selama 3 jam. Percobaan disusun
menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan faktor tunggal
yaitu tingkat viabilitas benih dengan daya berkecambah 82,67%, 60%, dan 54,67%.
Pengujian tetrazolium pada benih okra menghasilkan 13 pola pewarnaan yang
dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu 1 pola kriteria normal kuat (NK), 4 pola
kriteria normal lemah (NL), 2 pola kriteria abnormal (Ab), dan 6 pola kriteria mati (M).
Pola pewarnaan merah cerah pada seluruh bagian poros embrio dan kotiledon
mengindikasikan bahwa benih akan tumbuh menjadi kecambah normal kuat. Pola
pewarnaan kelompok normal memiliki hubungan yang erat dan nyata dengan kecepatan
tumbuh (KCT) sebagai uji vigor dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,77.