Analisis Kesejahteraan dan Sustainable Livelihood Nelayan di Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi
Abstract
Ciletuh merupakan kawasan di Sukabumi yang diresmikan sebagai Global
Geopark oleh UNESCO pada tahun 2017, dan memiliki banyak potensi
sumberdaya alam salah satunya Pantai Palangpang yang menjadi kawasan wisata
unggulan Geopark Ciletuh. Pantai Palangpang membentuk teluk ciletuh dan
muara dari Sungai yang dimanfaatkan oleh nelayan untuk mendaratkan ikan dan
Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Nelayan di Pantai Palangpang dikategorikan
nelayan kecil menurut unit kepemilikan kapal, sehingga nelayan mengikuti
kegiatan wisata berupa penyewaan kapal kepada wisatawan untuk meningkatkan
pendapatannya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis share pendapatan
nelayan perikanan tangkap dari sektor wisata bahari, menganalisis kesejahteraan
dan sustainable livelihood nelayan sebelum dan setelah pengembangan Geopark
Ciletuh. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis
pendapatan, dan analisis sustainable livelihood. Hasil menunjukkan pendapatan
nelayan perikanan tangkap dari kegiatan wisata bahari terhadap pendapatan total
rumah tangga yaitu sebesar 20.85%, dan sebesar 79.15% berasal dari non wisata
bahari. Terjadi penurunan surplus produsen nelayan dari Rp.23,261,777 pada
tahun 2015 menjadi Rp.13,926,375 pada tahun 2018, dikarenakan adanya
peningkatan nelayan, peningkatan biaya, penumpukan sampah di laut, dan masih
rendahnya dampak wisata kepada keseluruhan nelayan. Aset sustainable
livelihood nelayan yang mengalami peningkatan adalah human capital, sosial
capital, physical capital, dan economic and financial capital, sedangkan natural
capital mengalami penurunan aset.