Efisiensi Penggunaan Air dengan Sistem Irigasi Konvensional dan Hemat Air terhadap Sistem Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril)
View/ Open
Date
2019Author
Priyanti, Natasha Aulia
Sulistyono, Eko
Purwono
Metadata
Show full item recordAbstract
Efisiensi pemakain air dapat ditingkatan dengan penentuan kebutuhan air
tanaman yang tepat dan sistem irigasi yang hemat air. Sistem irigasi bawah
permukaan lebih efisien dibandingkan dengan irigasi permukaan karena
memberikan air langsung pada zona perakaran. Kebutuhan air kedelai dapat diduga
dari besarnya evaporasi permukaan air bebas. Penelitian bertujuan untuk
mempelajari pengaruh volume irigasi, sistem irigasi dan interaksinya terhadap
pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian ini akan mendapatkan volume kebutuhan
air irigasi dan sistem irigasi yang efisien untuk budidaya kedelai hemat air.
Penelitian ini menggunakan percobaan dengan Rancangan Petak Terbagi (splitplot)
dengan 3 ulangan. Penelitian ini terdiri 2 faktor yaitu sistem irigasi sebagai
petak utama yaitu irigasi hemat air (bawah permukaan +mulsa) dan irigasi
konvensional (irigasi curah tanpa mulsa). Volume irigasi sebagai anak petak yang
terdiri dari 0.1 x Eo, 0.3 x Eo, dan 0.5 x Eo. Volume irigasi 0.3Eo menghasilkan
tinggi tanaman maksimum lebih tinggi dibandingkan volume irigasi 0.1Eo tetapi,
tidak berbeda dengan volume irigasi 0.5Eo. Sehingga, volume irigasi 0.3Eo sudah
mencukupi untuk pertumbuhan tanaman. Sistem irigasi memengaruhi jumlah daun
pada umur 6 MST sampai 9 MST yaitu sistem irigasi hemat air menghasilkan
jumlah daun lebih banyak. Interaksi antara volume irigasi dan sistem irigasi tidak
memengaruhi pertumbuhan dan hasil kedelai. Volume irigasi dan sistem irigasi
yang efisien untuk budidaya kedelai adalah 0.1Eo dengan menggunakan sistem
budidaya hemat air.