Pengembangan Minuman Kelapa (Cocos nucifera) Muda Bubuk yang Berpotensi untuk Menurunkan Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2.
View/ Open
Date
2019Author
Azra, Jeallyza Muthia
Setiawan, Budi
Nasution, Zuraidah
Metadata
Show full item recordAbstract
Air kelapa memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti mencegah
kerusakan oksidatif karena kandungan antioksidan (Santos et al. 2012; Geetha et
al. 2016; Mahayothee et al. 2016), membantu rehidrasi dan mendukung kinerja
latihan karena kandungan elektrolit (Kalman et al. 2012), dan memiliki efek
hipotensi dan hipoglikemia karena mengandung mineral K, Mg, dan asam amino
L-arginin (Preetha et al. 2013; Bhagya et al. 2012). Manfaat yang banyak dari air
kelapa dapat membuat permintaan produksi air kelapa meningkat salah satunya
adalah sebagai produk alternatif menurunkan risiko diabetes. Walaupun air kelapa
dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan, tetapi sulit untuk disimpan karena
umur simpan yang singkat. Teknologi freeze drying merupakan metode
pengeringan khusus yang memungkinkan memeroleh bahan kering dengan
menjaga sifat khas bahan baku. Serbuk air kelapa teknologi freeze drying memiliki
kandungan zat gizi dan rasa yang hampir sama dengan air kelapa segar
(Boonnumma et al. 2014). Daging kelapa dapat dikonversi menjadi produk yang
bernilai tambah seperti bahan pengisi alami dalam pembuatan minuman kelapa
bubuk dengan teknologi freeze drying. Tujuan umum penelitian ini adalah
mengembangkan minuman kelapa bubuk yang berpotensi menurunkan risiko
diabetes mellitus tipe 2 (DMT2).
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Sampel yang
digunakan yaitu air dan daging kelapa varietas tinggi dan hibrida dengan dua usia
kematangan buah kelapa yaitu 4 bulan dan 6 bulan. Penelitian ini menggunakan
metode purposive di PTPN VIII, Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhan Ratu,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi pengumpulan sampel
berdasarkan ketersediaan, kesesuaian dengan kriteria sampel, perkebunan kelapa
yang cukup terkelola dengan baik, dan merupakan perkebunan kelapa terbesar
kedua di Jawa Barat. Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2018 hingga
September 2019. Penelitian meliputi pengambilan air kelapa dan daging kelapa;
pengembangan produk minuman kelapa baik segar maupun bubuk; analisis
proksimat, fisikokimia, dan daya terima sensori minuman kelapa; dan analisis
kandungan zat gizi, deskriptif sensori, umur simpan, dan informasi nilai gizi produk
terpilih. Pelaksanaan penelitian telah dilakukan di PTPN VIII Sukabumi,
Laboratorium Departemen Gizi Masyarakat, Technopark IPB, Laboratorium
Terpadu (LT) IPB, dan Laboratorium Teknologi Hasil Ternak IPB.
Minuman kelapa segar dan bubuk mengandung berbagai macam kandungan
zat gizi proksimat, meliputi air (7.63%-93.22%), lemak (0.57%-21.82%), abu
(6.61%-9.62%), protein (7.33%-12.11%), serat kasar (2.06%-4.25%), dan
karbohidrat total (61.26%-84.75%). Selain itu, minuman kelapa segar dan bubuk
juga mengandung serat pangan (23.38%-48.40%) dan karbohidrat tersedia
(20.08%-73.45%). Karakteristik fisikokimia minuman kelapa yang dianalisis yaitu
rendemen (6.23-10.46%), kekeruhan (99.66%-99.97%), browning index (0.01-
0.29), aktivitas air (0.233aw-0.978aw), total soluble solid (TSS) (5.00 ºBrixv
6.00ºBrix), viskositas (19.75cP-275cP), titratable acidity (TA) (0.63%-0.91%), dan
pH (5.56-6.37). Analisis daya terima sensori juga dilakukan pada produk minuman
kelapa, meliputi warna (5.44-6.56), tekstur (5.06-6.11), aroma (5.12-5.94), rasa
(5.39-6.26), dan daya terima keseluruhan (5.56-6.18). Diantara semua produk,
minuman kelapa hibrida usia kematangan buah 6 bulan dalam bentuk bubuk (H6B)
menjadi produk terpilih karena memiliki karakteristik yang baik dari segi lemak,
serat kasar, pH, viskositas, daya terima warna, dan daya terima tekstur yang lebih
tinggi secara signifikan.
Produk minuman kelapa terpilih mengandung mineral seperti Fe (4.2-6.2
mg/100 g), Ca (92.1-101.0 mg/100 g), Mg (215.6-225.0 mg/100 g), K (0.3-225.0
mg/100 g), dan Na (28.0-29.2 mg/100 g). Produk terpilih mengandung 16 asam
amino dengan L-arginin, asam amino yang berpotensi untuk menurunkan risiko
diabetes mellitus (DM), memiliki nilai terbesar. Kualitas asam amino melalui
perhitungan skor asam amino (SAA) menunjukkan bahwa metionin sebagai asam
amino pembatas (skor kimia 46). Produk terpilih juga mengandung 13 asam lemak
jenuh dan 4 asam lemak tidak jenuh. Produk terpilih memiliki deskriptor coconut
like, creamy, manis, ferment, tengik, dan nutty pada atribut aroma, sedangkan pada
atribut rasa terdapat deskriptor coconut like, creamy, manis, asam, asin, dan kelat.
Produk terpilih memiliki umur simpan 59 hari pada suhu 25 °C dan 44 hari pada
suhu 35 °C, sehingga suhu peyimpanan yang disarankan untuk minuman kelapa
bubuk adalah 25 °C. Informasi nilai gizi produk minuman kelapa terpilih telah
sesuai dengan rekomendasi gizi dan intervensi untuk DM menurut ADA (2007).
Kandungan gizi produk terpilih sudah sesuai dengan persyaratan asupan per saji
dari BPOM (2016) dan telah memenuhi persyaratan klaim gizi tinggi/kaya serat
pangan, tinggi/kaya Mg, tinggi/kaya Fe, dan sangat rendah Na. Akan tetapi,
kandungan mineral K produk terpilih sangat rendah.
Perlakuan freeze drying dan pengelompokan berdasarkan usia dan varietas
berpengaruh signifikan terhadap kadar air, lemak, serat kasar, serat pangan,
karbohidrat total, karbohidrat tersedia, titratable acidity, pH, viskositas, aktivitas
air, dan daya terima tekstur. Adapun kadar abu dan daya terima warna hanya
dipengaruhi oleh pengelompokan berdasarkan usia dan varietas. Sementara itu,
kadar protein hanya dipengaruhi oleh metode pengeringan yaitu freeze drying.
Produk terpilih mengandung zat gizi yang berpotensi menurunkan risiko DMT2.
Selain itu, proses freeze drying tidak berpengaruh signifikan terhadap seluruh
kandungan asam amino; sebagian besar kandungan mineral dan asam lemak; dan
sebagian besar organoleptik berdasarkan uji deskriptif, kecuali untuk efek yang
diharapkan seperti penurunan aroma ferment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minuman kelapa bubuk dengan
teknologi freeze drying berpotensi untuk dapat digunakan sebagai produk minuman
yang menyehatkan dan menurunkan risiko DMT2 karena tinggi serat pangan, tinggi
Mg, tinggi Fe, dan sangat rendah Na berdasarkan persyaratan BPOM. Selain itu,
asam amino L-arginin yang berpotensi untuk menurunkan DMT2 juga merupakan
asam amino yang tertinggi pada minuman kelapa bubuk. Namun, minuman kelapa
bubuk memiliki kandungan mineral K yang sangat rendah.
Collections
- MT - Human Ecology [2247]