Struktur Biaya dan Pendapatan Usahatani Brokoli Monokultur dan Brokoli Tumpangsari Pakcoy (Studi Kasus Desa Sukatani Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur).
View/ Open
Date
2019Author
Fitriyani, Nataya
Sehabudin, Ujang
Hadianto, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman sayuran merupakan subsektor hortikultura Indonesia yang
memiliki potensi untuk dikembangkan. Tercatat sebanyak tujuh belas jenis
sayuran semusim telah diekspor oleh Indonesia pada tahun 2017 sebesar
14 480 000 Dollar Amerika. Tanaman brokoli dan pakcoy banyak diusahakan di
Desa Sukatani Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Usahatani dijalankan dengan
pola monokultur dan tumpangsari. Permasalahan umum yang dihadapi dalam
usahatani yang dijalankan adalah penggunaan input usahatani, adanya pilihan
komoditas yang ditanam, pola penanaman, ketidakpastian cuaca dan skala usaha
yang kecil. Hal ini mempengaruhi pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah
(1) mendeskripsikan pelaksanaan budidaya usahatani tanaman sayuran (2)
menganalisis pendapatan usahatani brokoli monokultur, pakcoy monokultur, dan
brokoli tumpangsari pakcoy (3) mengindentifikasi keuntungan usahatani pola
monokultur dan pola tumpangsari. Metode yang digunakan adalah analisis
deskriptif, analisis struktur biaya dan analisis pendapatan. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa teknik budidaya memiliki perbedaan pada pemeliharaan.
Biaya penggunaan faktor produksi pada usahatani brokoli tumpangsari pakcoy
lebih besar dibandingkan dengan usahatani lainnya yaitu sebesar Rp 2 674 998.
Pendapatan usahatani tumpangsari lebih besar dibandingkan usahatani
monokultur. Keuntungan yang didapat dari usahatani tumpangsari sebesar
Rp 2 082 657. Rasio R/C usahatani tumpangsari yaitu sebesar 1.78.