| dc.description.abstract | Industri kosmetik di Indonesia terus berkembang dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Hal ini menyebabkan produsen dituntut untuk menghasilkan produk yang aman dan bermutu. Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia dengan maksud membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau merubah rupa dan tidak termasuk golongan obat contohnya seperti sabun cuci muka. Meskipun produk sabun cuci muka cair telah melewati tahapan proses yang terjamin, namun pada kenyataannya masih terdapat produk substandard (dibawah standar). Hal ini dapat disebabkan oleh penyimpangan pada kinerja mesin, bahan baku, metode, serta tenaga kerja. Tujuan penelitian di PT XYZ adalah mengukur tingkat sigma dan memberikan saran perbaikan untuk menurunkan jumlah produk cacat sehingga dapat meningkatkan nilai sigma perusahaan (mendekati nilai sigma 6). Penerapan six sigma diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk tersebut menuju target 3.4 kegagalan per sejuta produksi produk (99.9997% dari apa yang diharapkan pelanggan terhadap produk). Metode six sigma memiliki lima langkah proses, yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Berdasarkan perhitungan tingkat sigma, PT XYZ berada pada tingkat 4 dengan rata-rata 4.43 pada Februari-April 2019. Berdasarkan hasil analisis dan diskusi bersama pakar mengenai faktor penyebab kerusakan diperoleh beberapa usulan diantaranya adalah rekreasi, rotasi kerja, penambahan alat pendingin, pelatihan, perbaikan dan modifikasi pada beberapa spare part mesin, pengadaan pelatihan autonomous maintenance, pengadaan preventive maintenance dan predictive maintenance, standarisasi ulang instruksi kerja, dan melakukan penambahan anggota QC. | id |
