Pengaruh Solarisasi Tanah dan Bahan Organik terhadap Ketahanan Hidup Rigidoporus lignosus Penyebab Penyakit Busuk Akar Putih
Abstract
Busuk akar putih (Rigidoporus lignosus) merupakan penyakit paling
berbahaya di antara penyakit akar lainnya pada pertanaman karet. Cendawan
tersebut dapat menyerang seluruh fase pertumbuhan tanaman, namun keparahan
penyakit tertinggi terjadi pada tanaman karet muda. Infeksi patogen ini
menyebabkan penurunan populasi dan penurunan hasil pada pertanaman karet
yang cukup signifikan. Solarisasi tanah merupakan salah satu cara disinfeksi tanah
yang dapat dilakukan sebelum penanaman. Perlakuan solarisasi tanah lebih aman,
ramah lingkungan dan efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit tular
tanah, karena dapat menghindari penggunaan senyawa kimia sintetik pada tanah.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan solarisasi tanah dan
penambahan bahan organik terhadap daya tahan hidup cendawan patogen R.
lignosus. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan enam
perlakuan yaitu tanpa penambahan bahan organik + tanpa solarisasi tanah (B0S0),
dengan penambahan bahan organik + tanpa solarisasi tanah (B1S0), tanpa
penambahan bahan organik + 3 minggu solarisasi tanah (B0S3), dengan
penambahan bahan organik + 3 minggu solarisasi tanah (B1S3), tanpa
penambahan bahan organik + 4 minggu solarisasi tanah (B0S4), dengan
penambahan bahan organik + 4 minggu solarisasi tanah (B1S4). Setiap perlakuan
dengan 4 ulangan. Perlakuan solarisasi tanah secara nyata dapat menghambat
pertumbuhan R. lignosus pada kedalaman 5 dan 15 cm dari permukaan tanah.
Sedangkan penambahan bahan organik pada tanah tidak memiliki pengaruh secara
nyata pada pertumbuhan R. lignosus. Lamanya solarisasi tanah mempengaruhi
tingkat penekanan pertumbuhan patogen.
Collections
- UT - Plant Protection [2420]