Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usahatani Lada Putih (Studi Kasus: Desa Puding Besar, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka).
Abstract
Lada putih merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Bangka, salah
satu sentra produksi lada putih yaitu Desa Puding Besar. Petani mengalami kendala
dalam produksi dan pemasaran lada putih. Tujuan penelitian ini adalah: (1)
menganalisis pendapatan usahatani lada putih di Desa Puding Besar (2)
mengidentifikasi lembaga, fungsi, dan saluran pemasaran lada putih di Desa Puding
Besar (3) menganalisis efisiensi saluran pemasaran lada putih di Desa Puding
Besar. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada
petani, sedangkan pada lembaga pemasaran menggunakan metode snowball
sampling. Metode analisis data menggunakan analisis pendapatan untuk
mengestimasi pendapatan petani, analisis deskripstif untuk mengidentifikasi
lembaga, fungsi, dan saluran pemasaran, serta analisis margin pemasaran, farmer’s
share, dan rasio keuntungan terhadap biaya (R/C ratio) untuk mengetahui efisiensi
saluran pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan
petani atas biaya total sebesar Rp 28.814.377/ha/tahun sedangkan rata-rata
pendapatan petani atas biaya tunai sebesar Rp 32.681.667/ha/tahun. Lembaga
pemasaran terdiri dari petani, pedagang pengumpul desa, pedagang besar, pedagang
pengecer, dan gudang sistem resi gudang (SRG). Semua lembaga pemasaran
melakukan fungsi pertukaran, fisik, dan fasilitas, kecuali gudang SRG yang tidak
melakukan fungsi pertukaran. Terdapat tiga saluran pemasaran lada putih, saluran
pemasaran yang paling efisien yaitu saluran pemasaran III (petani – pedagang
besar).