Analisis Perilaku Ekonomi Masyarakat dan Alternatif Pengelolaan Sampah Pemukiman (Studi Kasus: Pemukiman Desa Lawangrejo, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah).
Abstract
Pertambahan jumlah penduduk secara langsung dapat mengakibatkan
peningkatan jumlah timbulan sampah. Meningkatnya jumlah timbulan sampah
akan menimbulkan eksternalitas negatif apabila tidak dilakukan pengelolaan
dengan baik. Salah satu daerah yang menghadapi permasalahan sampah yaitu Desa
Lawangrejo, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sebelum adanya sistem kumpulangkut-
buang sampah pada bulan Februari 2019, masyarakat Desa Lawangrejo
membuang sampah di tempat pembuangan, sungai atau membakarnya di halaman
rumah. Selain berpotensi menimbulkan eksternalitas negatif, sampah juga dapat
menghasilkan nilai ekonomi apabila dilakukan pengelolaan dengan baik. Namun,
untuk memperoleh nilai tersebut tidak hanya cukup dengan sistem kumpul-angkutbuang.
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis perilaku masyarakat dalam
menangani sampah dan faktor-faktor yang memengaruhinya, (2) mengestimasi
potensi timbulan sampah yang dihasilkan dari pembuangan sampah rumah tangga,
(3) mengestimasi nilai ekonomi sampah yang dihasilkan dari timbulan sampah
rumah tangga, dan (4) menganalisis alternatif pengelolaan sampah pemukiman
yang dapat dilakukan oleh Desa Lawangrejo. Metode analisis yang digunakan yaitu
metode analisis deskriptif, regresi logistik biner, dan Multi Criteria Decision
Analisis (MCDA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan
perilaku masyarakat yang semula membuang sampah di sungai atau membakarnya
di halaman rumah menjadi ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Namun,
sebagian besar masyarakat belum melakukan pemilahan sampah. Faktor-faktor
yang signifikan memengaruhi perilaku masyarakat dalam menangani sampah yaitu
usia, lama pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan lama jam bekerja. Potensi
timbulan sampah yang dihasilkan yaitu 612,32 ton/tahun dengan potensi nilai
ekonomi sebesar Rp67.032.022/tahun. Alternatif pengelolaan sampah pemukiman
yang dapat dilakukan Desa Lawangrejo yaitu pengelolaan sampah anorganik dan
organik melalui bank sampah.