Penentuan Bentuk Dan Luas Plot Contoh Optimal Pengukuran Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Pada Hutan Hujan Dataran Rendah : Studi Kasus Di TN
Abstract
Pengukuran keanekaragaman spesies dibutuhkan untuk menjaga keberadaan spesies di dalam habitatnya, membantu kita menemukan dan memulai pemahaman kondisi saat ini dan kemungkinan kondisinya di masa datang, memantau dampak pengelolaan kawasan dan perubahan lingkungan, dan menentukan areal yang diberikan prioritas dalam konservasi keanekaragaman hayati. Masalah yang muncul adalah sulitnya menentukan bentuk dan luas yang optimal dalam pengukuran keanekaragaman spesies. Hutan hujan dataran rendah dipilih karena merupakan daerah yang paling tinggi mengalami penurunan keanekaragaman hayati dalam bentuk kebakaran hutan, penebangan liar dan konversi lahan. Salah satu contoh kawasan konservasi yang mewakilinya adalah Taman Nasional Kutai (TN. Kutai). Data yang dikumpulkan adalah jumlah individu dari spesies-spesies tumbuhan pada tingkat pancang dan pohon dari 16 plot contoh berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar yang masing-masing luasnya dari 50 m2 – 25 600 m2. Data spesies pohon dianalisis dengan menghitung jumlah spesies tiap bentuk, luas dan sebaran spasial spesies. Untuk melihat kesensitifan indeks digunakan Indeks Margalef, Menhinick, Simpson dan Shannon-Wiener Sedangkan sebaran spasial spesies digunakan indeks Morisita. Untuk menentukan bentuk dan luas plot contoh digunakan t-student. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penambahan jumlah spesies tidak selalu direspon dengan penambahan nilai indeks. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah spesies yang diikuti dengan penambahan jumlah individu yang tidak proporsional justru akan menurunkan nilai indeks yang dihasilkan. Indeks Margalef paling responsif terhadap perubahan jumlah spesies dan jumlah individu.
Collections
- MT - Forestry [1415]