Perbaikan Teknik Grafting Manggis (Garcinia mangostana L.)
Abstract
Bibit manggis (Garcinia mangostana L.) yang selama ini diperbanyak melalui grafting memiliki kelemahan yaitu pertumbuhannya lambat. Teknik grafting yang biasa digunakan adalah dengan sambung celah pada posisi entris 1 ruas (bidang sambungan yang bertautan sama -sama pada ruas). Untuk mempelajari lambatnya pertumbuhan tersebut, dilakukan penelitian mengenai beberapa teknik grafting yang dikombinasikan dengan beberapa posisi entris pada bagian buku dan ruas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu teknik grafting dan posisi entris yang tepat dengan memperhatikan penampang anatomi jaringan batang atas dan batang bawah sehingga akan dihasilkan bibit sambung yang pertumbuhannya lebih baik. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Januari 2005 sampai Pebruari 2006 bertempat di Kebun Tajur I UPT Kebun Percobaan IPB Unit Kegiatan Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah teknik grafting yang terdiri dari 7 jenis (sambung celah ? -beda, sambung celah ? -sama, sambung celah V, sambung diagonal tanpa selang, sambung diagonal dengan selang, sambung horizontal dengan selang dan sambung horizontal dengan pasak) dan faktor kedua adalah posisi entris yang terdiri dari 7 jenis (¾ ruas, 1 ruas, buku ke-2 dan 1¼ ruas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik sambung celah (diameter entris dan batang bawah berbeda) dan teknik sambung celah (diameter entris dan batang bawah sama) mengalami pecah tunas paling cepat dibandingkan dengan teknik sambung celah V dan diagonal. Akan tetapi pertumbuhan selanjutnya teknik sambung celah V dan diagonal mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari teknik sambung celah. Selain itu teknik sambung celah V dan diagonal yang dikombinasikan dengan posisi sambungan pada buku dapat meningkatkan pembentukan jaringan pembuluh baru pada pembuluh batang atas dan pembuluh batang bawah. Sedangkan dari ketiga perlakuan tersebut terbukti teknik sambung celah V yang lebih berpengaruh nyata terutama dalam peningkatan panjang tunas, jumlah daun, bobot basah daun, bobot kering daun, bobot kering akar, nisbah daun/akar, kandungan nitrogen akar dan laju fotosintesis. Posisi entris buku kedua (entris dan batang bawah disambung sama-sama pada bagian buku) ternyata lebih unggul dibandingkan dengan posisi lainnya, terbukti pertumbuhannya lebih baik dan menunjukkan perbedaan nyata pada peubah panjang tunas, diameter tunas, jumlah daun, luas daun, bobot basah dan bobot kering daun dan akar, kandungan nitrogen akar, nisbah C/N daun dan laju fotosintesis. Interaksi teknik grafting dan posisi entris, terbaik ditunjukkan pada teknik sambung celah (?-beda dan ? -sama) pada posisi 1¼ ruas, sambung celah V dan diagonal (tanpa selang maupun dengan selang) pada posisi buku.
Collections
- MT - Agriculture [3686]