Peranan Mikroba Selulolitik dan Amilolitik Indigenous pada Onggok Selama Proses Penjemuran
View/ Open
Date
2019Author
Chalisya, Nadiah
Meryandi, Anja
Sunarti, Titi Candra
Metadata
Show full item recordAbstract
Onggok merupakan limbah padat sisa pengolahan ubi kayu menjadi tapioka. Onggok tersusun dari selulosa dan sisa pati hasil ekstraksi. Selain itu, onggok mengandung oligosakarida yang tidak tercerna. Selama proses penjemuran onggok, berbagai mikroba indigenous tumbuh sehingga mempengaruhi kualitas onggok kering. Penelitian ini bertujuan mengkaji peranan mikroba selulolitik dan amilolitik indigenous pada onggok selama proses penjemuran. Mikroba indigenous diisolasi dari onggok berumur 0 hingga 15 hari menggunakan media Carboxymethyl cellulose (CMC) padat dan media pati padat untuk memperoleh bakteri selulolitik dan amilolitik. Sebanyak 32 jenis bakteri selulolitik dan 4 jenis bakteri amilolitik asal onggok diseleksi berdasarkan indeks selulolitik dan amilolitiknya. Dominasi bakteri selulolitik terjadi selama proses penjemuran (15 hari). Selama proses penjemuran terdapat pengurangan bobot basah onggok yang mempengaruhi jumlah bakteri selulolitik dan amilolitik. Indeks selulolitik tertinggi yang diperoleh sebesar 1.47 dan indeks amilolitik sebesar 0.86. Isolat terpilih yang mempunyai nilai indeks selulolitik yang tinggi kemudian diuji lebih lanjut pertumbuhan dan aktivitas enzim selulasenya. Selulase yang dihasilkan oleh isolat bakteri COC1 memiliki aktivitas enzim tertinggi pada jam ke-15 yaitu 0.06 U/mL. Isolat COC1 diperoleh dari hasil isolasi pada onggok sebelum penjemuran (hari ke-0). Onggok yang telah mengalami proses penjemuran selama 15 hari mengalami perubahan karakteristik pada serat dan karbohidrat (pati).
Collections
- UT - Biology [2145]