Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula Dari Bawah Tegakan Jati Ambon (Tectona grandis Linn. f.) Dan Potensi Pemanfaatannya
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan keanekaragaman FMA dari bawah tegakan jati Ambon pada lokasi yang berbeda, mendapatkan jenis FMA yang efektif dan berpotensi terhadap pertumbuhan semai jati Ambon, mengetahui kombinasi inokulum tanah FMA yang berasal dari bawah tegakan jati Ambon dan media tanam terhadap pertumbuhan semai jati Ambon. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu isolasi dan identifikasi tipe FMA dengan cara pengambilan contoh tanah dan akar. Tahap kedua, yaitu uji efektivitas inokulum tanah FMA untuk semai jati Ambon yang dilaksanakan dengan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 2 faktor perlakuan, faktor pertama adalah inokulum tanah FMA terdiri dari 11 taraf (Banda 1, 2, 3, 4, 5, Salahutu 1, 2, 3, 4, 5, dan kontrol), sedangkan faktor kedua, yaitu media tanam yang terdiri dari 2 taraf (media tidak steril dan media steril). Untuk tahap pertama, identifikasi terhadap tipe FMA yang terdapat di bawah tegakan jati Ambon. Sedangkan tahap kedua, pengamatan terhadap pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, biomas kering total, nisbah pucuk akar, persen infeksi akar dan jumlah spora. Hasil pengamatan tipe FMA dari bawah tegakan jati Ambon Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku terdapat 10 tipe spora dari genus Glomus, dan Acaulospora. Pengujian inokulum tanah FMA dan media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap semua peubah pertumbuhan, persen infeksi akar, dan jumlah spora. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan hanya berpengaruh sangat nyata terhadap biomas kering total tanaman. Inokulum tanah FMA asal Banda 4 dan Salahutu 1 merupakan perlakuan terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan (tinggi, diameter, jumlah daun, nisbah pucuk akar), persen infeksi dan jumlah spora semai jati Ambon dengan peningkatan masing-masing sebesar (38,58%, 25,08%); (57,89%, 52,63%); (16,67%, 8,33%); (49,24%, 43,18%); (89,67%, 89,33%); (420%, 220%) terhadap kontrol. Sedangkan interaksi terbaik yaitu Banda 4 dan Salahutu 1 dengan media steril dapat meningkatkan biomas kering total dengan peningkatan sebesar 296,55% dan 248,97% terhadap kontrol.
Collections
- MT - Forestry [1421]