Perencanaan Penggunaan Lahan Untuk Pengembangan dan Konservasi Kebun Apel di Kota Batu, Jawa Timur
View/ Open
Date
2019Author
Yudichandra, Fahrizal Kreshna
Widiatmaka
Anwar, Syaiful
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Batu dikenal sebagai daerah penghasil apel di Jawa Timur. Namun,
seiring dengan perkembangannya sebagai kota wisata, konversi penggunaan lahan
dari lahan pertanian ke pemukiman dan pariwisata dikhawatirkan akan meningkat.
Kota Batu memiliki tanah yang lebih subur daripada beberapa daerah penghasil
apel lainnya di Indonesia, akan tetapi Kota Batu memiliki wilayah yang terbatas.
Tingkat perubahan penggunaan lahan harus dikontrol untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi penggunaan lahan
dan tutupan lahan Kota Batu pada tahun 2006, tahun 2012, dan tahun 2018, (2)
memprediksi perubahan penggunaan lahan di Kota Batu pada tahun 2030, (3)
menganalisis ketersediaan lahan yang sesuai untuk pengembangan apel di Kota
Batu, dan (4) menyusun rencana penggunaan lahan untuk mengembangkan dan
mempertahankan kebun apel di Kota Batu. Identifikasi penggunaan lahan dan
tutupan lahan diinterpretasikan dengan menggunakan interpretasi secara visual.
Prediksi perubahan penggunaan lahan dievaluasi dengan menggunakan Cellular
Automata Markov. Ketersediaan lahan dianalisis dengan mengintegrasikan status
kawasan hutan dan alokasi pola ruang. Kesesuaian lahan dievaluasi dengan
evaluasi multikriteria spasial (MCE), mengintegrasikan jenis tanah, pH tanah,
kapasitas tukar kation tanah, kejenuhan basa tanah, ketinggian tempat, kemiringan
lereng, arah lereng, penggunaan lahan/tutupan lahan, aksesibilitas, dan iklim.
Arahan rencana penggunaan lahan disusun menggunakan overlay dari
penggunaan lahan tahun 2018 dan peta lahan sesuai tersedia, serta strategi
pengembangan dievaluasi dengan menggunakan metode SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 (tujuh) penggunaan lahan
dan tutupan lahan yang ditemukan dengan interpretasi visual. Penggunaan lahan
dan tutupan lahan di Kota Batu adalah hutan, kebun, lahan terbangun, lahan
terbuka, semak/belukar, sawah, dan tegalan. Identifikasi penggunaan lahan dan
tutupan lahan menunjukkan bahwa luas hutan berkurang hingga 5% dan lahan
terbangun meningkat hingga 5,2% dari tahun 2006 hingga tahun 2018. Prediksi
penggunaan lahan pada tahun 2030 menunjukkan bahwa akan ada penurunan luas
pada hutan, tegalan, dan lahan terbuka, dan peningkatan luas semak/belukar dan
lahan terbangun.
Analisis ketersediaan lahan kemudian menunjukkan bahwa 25,8% dari area
tersebut tersedia untuk pertanian. Area yang tersedia dan sesuai untuk
pengembangan apel adalah 13,8% dari luas keseluruhan wilayah.
Mempertimbangkan pemanfaatan lahan aktual, pengembangan apel di kota ini
memiliki area yang sangat terbatas untuk ekspansi. Arahan rencana penggunaan
lahan menunjukkan bahwa terdapat 764,41 ha area potensial yang dapat
dikembangkan sebagai area pengembangan kebun apel. Namun, perlu beberapa
strategi untuk pengembangan yang lebih baik yaitu: (1) melakukan pemetaan
lahan dengan produktivitas yang baik untuk pengembangan apel, (2) melakukan
pelatihan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman apel, (3) melakukan
pelatihan untuk meningkatkan kualitas hasil panen apel, (4) merumuskan
kebijakan yang dapat melindungi lahan yang memiliki produktivitas yang baik
agar tidak dikonversi menjadi penggunaan lahan lainnya, dan (5) menentukan
kawasan khusus untuk pengembangan kebun apel. Hasil keseluruhan
menunjukkan pentingnya melindungi area yang ada, sehingga tidak akan
dikonversi menjadi penggunaan lahan lainnya.
Collections
- MT - Agriculture [3782]