Dinamika Infestasi Gulma pada Tanaman Kentang pada Berbagai Dosis Pemupukan
Abstract
Kentang termasuk tanaman sebagai sumber karbohidrat. Penggunaan
pupuk majemuk yang mudah diserap berdampak pada gulma yang ada di lahan.
Penelitian bertujuan untuk mempelajari dinamika gulma pada pertanaman kentang
pada pemberian pupuk majemuk. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2018
sampai Juni 2018. Panen dilaksanakan setelah tanaman berumur 10 MST karena
serangan penyakit yang sudah meluas. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor yaitu dosis pupuk majemuk.
Dosis pupuk yang digunakan adalah kontrol (P0), urea 450 kg+SP-36 600 kg+KCl
450 kg (P1), pupuk majemuk 1,985 kg (P2), pupuk majemuk 1,588 kg (P3),
pupuk majemuk 1,190 kg (P4), pupuk majemuk 794 kg (P5), dan pupuk majemuk
397 kg (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk majemuk
mampu meningkatkan jumlah spesies gulma pada suatu lahan. Penggunaan pupuk
majemuk bisa memunculkan gulma spesies Cyperus kyllingia. Bobot total gulma
tidak menurunkan bobot panen. Perbedaan dosis pupuk majemuk tidak
mempengaruhi jenis gulma yang mendominasi. Gulma dominan yaitu gulma
spesies Galinsoga parviflora pada 4 MST dan spesies Eleusine idica pada umur 6
dan 8 MST. Penggunaan pupuk majemuk tidak meningkatkan bobot kering total
gulma. Penggunaan pupuk majemuk pada dosis 1,588 kg mampu meningkatkan
jumlah, ukuran, dan bobot panen umbi kentang. Pupuk majemuk pada dosis 1,588
kg bisa meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi tidak berpengaruh
pada jumlah tunas dan warna daun tanaman kentang.