Persepsi dan Peran Masyarakat dalam Mendukung Program Kota Pusaka Keraton Kesultanan Banten di Serang, Banten.
Abstract
Kawasan Keraton Kesultanan Banten sempat menjadi pusat peradaban masyarakat Banten. Pada masa kejayaannya, Kesultanan Banten menjadi salah satu kesultanan termasyhur di Indonesia. Selain itu, Kota Serang menjadi salah satu kota dari 15 kota yang terdaftar sedang dalam proses penyiapan dokumen untuk ikut serta dalam Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP). Hal tersebut memerlukan peran serta dari masyarakat dalam mendukung kelestarian Kawasan Keraton Kesultanan Banten sebagai kawasan situs sejarah Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi persepsi dan peran serta masyarakat dalam program kota pusaka untuk mendukung pelestarian lanskap sejarah Keraton Kesultanan Banten. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan uji analisis chi-square. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rekomendasi peningkatan pemahaman Kota Pusaka dan peran masyarakat dalam mendukung program Kota Pusaka Banten Lama di Serang. Hasil analisis zona prioritas kawasan dihubungkan dengan aktivitas eksisting masyarakat yang menghasilkan rekomendasi ruang peran masyarakat dan dibagi menjadi tiga jenis peran, yaitu peran aktif, peran pasrtisipatif dan peran pasif. Bentuk ruang peran di zona inti didominasi oleh ruang peran aktif, hal ini bekaitan dengan zona inti yang menjadi pusat kegiatan wisata sejarah dan religi sehingga berhubungan langsung dengan kegiatan program kota pusaka. Lain halnya dengan zona inti, zona penyangga didominasi oleh ruang peran pasif yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan untuk mendukung program kota pusaka, seperti kegiatan bertani dan aktivitas di wilayah industri, maka direkomendasikan kepada masyarakat untuk mengikuti kegiatan sosialisasi yang berkaitan dengan program kota pusaka Keraton Kesultanan Banten sehingga pemahaman dan perhatiannya meningkat terhadap kota pusaka. Hasil analisis chi-square yang memiliki hubungan antara karakteristik responden masyarakat terhadap pengetahuan Kota Pusaka yaitu faktor jenis kelamin dan tempat tinggal, sedangkan faktor hubungan antara karakteristik responden masyarakat dengan kontribusi masyarakat yaitu yaitu lama bermukim, jenis kelamin, jenis pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal dan usia. Rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kota pusaka berupa sosialisasi, publikasi, pembuatan aplikasi dan pengintegrasian kurikulum pendidikan. Upaya-upaya yang mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung kelestarian kota pusaka yaitu pemberdayaan pemandu wisata religi, pemberdayaan lembaga pemangku wisata, pengadaan homestay, pengadaaan transportasi tradisional, meningkatkan kerajinan dan kuliner khas banten. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan membantu dalam pengembangan program kota pusaka di Kawasan Keraton Kesultanan Banten.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]