Pola Pewarnaan pada Uji Tetrazolium untuk Deteksi Vigor Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.).
View/ Open
Date
2019Author
Arfani, Aisyah
Widajati, Eny
Djoefrie, Hasjim Bintoro
Metadata
Show full item recordAbstract
Viabilitas dan vigor benih merupakan kriteria penting yang menentukan
kualitas benih. Uji tetrazolium merupakan uji cepat yang dapat digunakan untuk
menduga viabilitas benih. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan
tetrazolium untuk mendeteksi vigor benih kacang panjang dalam hal ini untuk
menentukan lama imbibisi dan pewarnaan yang tepat pada metode uji tetrazolium
dan memperoleh pola pewarnaan untuk menentukan kriteria vigor benih kacang
panjang. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan kelompok
lengkap teracak (RKLT) satu faktor dan uji korelasi regresi. Lama imbibisi dengan
aquades yang tepat 30 jam dan lama pewarnaan dengan tetrazolium 1 % selama 2
jam. Penelitian ini menghasilkan 23 pola pewarnaan tetrazolium pada benih
kacang panjang, yaitu 1 pola kriteria yang diprediksi dapat tumbuh menjadi
kecambah normal kuat (NK), 8 pola kriteria yang diprediksi dapat tumbuh
menjadi kecambah normal lemah (NL), 7 pola kriteria yang diprediksi dapat
tumbuh menjadi kecambah abnormal (AB) dan 7 pola kriteria mati (M). Warna
merah cerah yang penuh pada bagian kotiledon dan poros embrio termasuk
kriteria normal kuat, pada kriteria normal lemah kotiledon maksimum 50 %
berwarna merah muda, pada kriteria abnormal terdapat lebih dari 50% bagian
yang tidak terwarnai pada bagian kotiledon dan plumula atau radikula juga tidak
terwarnai, dan pada kriteria mati terdapat jaringan yang tidak terwarnai pada poros
embrio dan kotiledon. Tolok ukur daya berkecambah dan indeks vigor memiliki
nilai korelasi nyata dengan kriteria kecambah normal pada uji tetrazolium.
Pengujian tetrazolium dengan kriteria normal dapat digunakan untuk menduga
vigor benih kacang panjang berdasarkan tolok ukur indeks vigor. Kriteria tersebut
juga dapat digunakan untuk menduga daya berkecambah benih.