Show simple item record

dc.contributor.advisorMarimin
dc.contributor.advisorRaharja, Sapta
dc.contributor.authorSeptarianes, Seppa
dc.date.accessioned2020-01-07T07:19:42Z
dc.date.available2020-01-07T07:19:42Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100850
dc.description.abstractAgroindustri kopi Robusta terbesar kedua di Indonesia terletak di Provinsi Lampung dengan jumlah produksi sebesar 18.35% (Kementerian Pertanian 2016). Produksi agroindustri kopi Robusta di Lampung 96% berasal dari perkebunan rakyat (Direktorat Jenderal Perkebunan 2016). Provinsi Lampung adalah penghasil kopi Robusta kedua di Indonesia dengan volume produksi sebesar 110 325 ton pada tahun 2017 (BPS Kabupaten Tanggamus 2018). Kegiatan rantai pasok agroindustri kopi Robusta di Kabupaten Tanggamus melibatkan beberapa stakeholder didalamnya yaitu, petani, pengumpul, dan KUB. Keberlanjutan rantai pasok tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keuntungan dan kinerja pelaku rantai pasok , tetapi secara bersamaan meminimasi dampak ekonomi, sosial, lingkungan dan teknologi dalam rangka memenuhi permintaan konsumen serta mewujudkan kesejahteraan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis mekanisme rantai pasok, menganalisis nilai tambah, mengukur kinerja dan indeks keberlanjutan rantai pasok agroindustri kopi Robusta serta merancang strategi peningkatan kinerja dan keberlanjutan rantai pasok pada agroindustri kopi Robusta. Hasil identifikasi rantai pasok menghasilkan struktur rantai pasok kopi Robusta di Kabupaten Tanggamus terdiri dari petani, pengepul, kelompok usaha bersama (KUB), dan eksportir. Ruang lingkup penelitian membahas aliran barang produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada stakeholder antara pelaku petani, pengepul dan KUB. Nilai tambah rantai pasok pada aktor rantai pasok dianalisis dengan metode Hayami dengan beberapa modifikasi penyesuaian variabel dan satuan hitung nilai tambah. Berdasarkan analisis hasil kuesioner dan survei di lapangan, rasio nilai tambah yang diperoleh petani adalah 45.59%, pengepul 70.30%, dan KUB 85.34%. Hal ini membuktikan rasio nilai tambah pada KUB lebih tinggi daripada pengepul dan petani. Rasio nilai tambah yang tinggi pada KUB juga dapat dipengaruhi oleh input dan kegiatan produksi yang di lakukan. Terdapat 14 metrik kinerja dengan lima atribut kinerja yang ditetapkan untuk mengukur kinerja rantai pasok agroindustri kopi Robusta. Hasil pembobotan metrik pengukuran kinerja rantai pasok yang penting untuk diperhatikan berdasarkan pendapat pakar melalui teknik SCOR-AHP. Melalui hasil perhitungan kinerja, maka kondisi kinerja petani berada pada kondisi kurang, pengepul dalam kondisi sedang dan KUB masuk dalam kategori sedang. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok kopi perlu ditingkatkan dengan memperhatikan metrik kinerja yang rendah pada tingkat pelaku petani, yaitu waktu siklus budidaya dan pengiriman. Penilaian status keberlanjutan rantai pasok kopi Robusta dihitung melalui empat dimensi keberlanjutan, yaitu eknomi, sosial, lingkungan, dan teknologi. Indikator dalam dimensi keberlanjutan terdapat 24 indikator yang dihitung melalui pendekatan Rapcoffee dan penggunaan software R. Berdasarkan penilaian pakar, telah diperoleh nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sebesar 77.39%, hasil ini mengindikasikan bahwa status keberlanjutan berdasarkan aspek ekonomi adalah hampir berkelanjutan. Berdasarkan analisis leverage menunjukkan bahwa dari enam indikator yang dianalisis terdapat dua indikator sensitif terhadap keberlanjutan dimensi ekonomi, yaitu (1) responsif terhadap pelanggan (1.40) dan (2) efisiensi biaya (0.98). Dimensi sosial memiliki enam indikator yang dinilai dalam keberlanjutan. Status keberlanjutan yang paling tinggi terdapat pada indikator dalam penegakan hukum sengketa lahan dan ketenagakerjaan, masing-masing mempunyai nilai 1.32 dan 1.31. Nilai ini menunjukkan bahwa kedua indikator ini sangat penting dalam mendukung proses keberlanjutan dimensi sosial pada rantai pasok kopi Robusta. Status berkelanjutan dimensi lingkungan berada pada status hampir berkelanjutan dengan nilai 78.62. Indikator yang paling berpengaruh adalah pengolahan limbah dan konsumsi energi dengan nilai masing-masing 1.37 dan 1.36. Analisis Indikator keberlanjutan teknologi pada dimensi teknologi menunjukkan hasil hampir berkelanjutan dengan nilai 66.67. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi yang digunakan dalam agroindustri kopi Robusta belum menggunakan teknologi yang modern. Penilaian status keberlanjutan dilakukan dengan agregasi indeks keberlanjutan yang telah diperoleh pada empat dimensi keberlanjutan, yaitu dimensi ekonomi, sosial, teknologi, dan lingkungan. Agregasi indeks keberlanjutan rantai pasok kopi Robusta dilakukan berdasarkan rata-rata indeks keberlanjutan dari keempat dimensi. Adapun nilai rata-rata indeks keberlanjutan untuk keempat dimensi adalah sebesar 77.71. Nilai ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, status keberlanjutan rantai pasok kopi Robusta di Kabupaten Tanggamus berada pada status hampir berkelanjutan. Peningkatan kinerja dan keberlanjutan rantai pasok kopi Robusta dirumuskan dengan beberapa alternatif strategi yang di usulkan dan belum terstruktur untuk kemudian dapat dibobotkan berdasarkan pendapat para pakar yang dinilai dapat mempresentasikan kondisi yang paling prioritas dari setiap alternatif strategi tersebut. Teknik pengolahan AHP diperuntukkan untuk mengetahui alternatif strategi keberlanjutan melalui metode perbandingan berpasangan pada setiap hierarkinya. Aternatif strategi yang dihasilkan menurut yang paling di prioritaskan adalah membangun kemitraan petani dengan agroindustri, kemudian penerapan dan pengawasan GAP (Good Agricultural Practices) dan GHP (Good Handling Practices) komoditi kopi, lalu pemberdayaan kelompok tani untuk pengolahan pulp kopi Robusta menjadi produk bernilai tambah, dan penerapan dan pengawasan refraksi harga kopi berdasarkan kualitas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgroindustrial technologyid
dc.subject.ddcSupply chainid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcTanggamusid
dc.titleStrategi Peningkatan Kinerja dan Keberlanjutan Rantai Pasok Agroindustri Kopi Robusta di Kabupaten Tanggamusid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAgroindustriid
dc.subject.keywordKeberlanjutanid
dc.subject.keywordKopi Robustaid
dc.subject.keywordRantai Pasokanid
dc.subject.keywordSCORAHPid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record