Microzoning Perairan Teluk Jor Luar, Nusa Tenggara Barat untuk Pembesaran Lobster Sistem Keramba Jaring Apung
View/ Open
Date
2019Author
Lesmana, Lalu Jeffri Azani
Widigdo, Bambang
Krisanti, Majariana
Adrianto, Luky
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan perairan Teluk Jor telah dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan pembesaran lobster sistem Keramba Jaring Apung (KJA) sejak tahun 2000. Seiring dengan meningkatnya aktivitas pembesaran lobster sistem KJA, meningkat juga kasus pencemaran lingkungan laut yang berdampak pada menurunnya kualitas air disekitar area KJA yang berdampak pada kematian biota dan rusaknya habitat maupun ekosistem laut akibat buangan limbah organik dari KJA. Kesesuaian lahan, daya dukung lingkungan, dan status kondisi habitat di Teluk Jor dengan adanya tekanan dari aktivitas KJA merupakan hal penting yang harus diperhatikan, jika didasarkan pada pemikiran bahwa perairan Teluk Jor memiliki kapasitas maksimum dalam menampung aktivitas pembesaran lobster sistem KJA.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian lahan dan pendugaan daya dukung lingkungan Teluk Jor untuk kegiatan pembesaran lobster sistem KJA, dan untuk mengetahui kondisi habitat di perairan Teluk Jor sebagai dasar dalam menyusun rencana microzoning untuk kegiatan pembesaran lobster sistem KJA. Pengambilan sampel dilakukan setiap bulan pada bulan Februari sampai Mei 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Parameter kualitas air yang diukur adalah kedalaman, kecerahan, suhu, DO, pH, TSS, amonia, fosfat, nitrat, dan nitrit. Analisis data pada penelitian ini dibagi menjadi 2 tahapan. Tahapan pertama analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan perairan berdasarkan estimasi beban limbah P, serta menyusun peta kesesuaian lahan, Tahap kedua melakukan penilaian risiko habitat yang terdampak oleh adanya aktivitas pembesaran lobster sistem KJA, serta menyusun rencana mikrozonasi Perairan Teluk Jor.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air kondisi perairan Teluk Jor masih dalam kondisi baik, tetapi parameter yang mengalami peningkatan yaitu nitrat. Kadar nitrat mengalami peningkatan > 0.2 mg/l yang berpotensi menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Status kesesuaian perairan Teluk Jor tergolong dalam kelas sesuai dengan nilai kesesuaian 74.3, 72, dan 77. Berdasarkan perhitungan flushing time didapatkan nilai flushing time Teluk Jor selama 12.5 hari. Pendugaaan beban limbah P, sekitar 93,5 % beban limbah fosfat masuk keperairan, dan berdasarkan perhitungan Total Acceptable Loading jumlah maksimal KJA yang boleh dioperasikan 99/5 = 20 unit, dengan asumsi jumlah keramba dalam 1 unit KJA adalah 5 keramba. Tingkat risiko habitat pada perairan Teluk Jor dengan adanya kegiatan pembesaran lobster sistem KJA secara keseluruhan, berada pada tingkat risiko low (rendah) hingga medium (sedang).
Collections
- MT - Fisheries [2935]