Analisis Risiko Produksi dan Risiko Harga Cabai Merah Keriting di Kabupaten Cianjur
View/ Open
Date
2019Author
Wibisonya, Irawan
Fariyanti, Anna
Jahroh, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi yaitu cabai merah. Komoditas cabai telah menjadi komoditas pokok nasional dan perlu dikembangkan. Cabai tercatat memiliki berkontribusi sebesar 6.72 persen atas produksi sayuran Indonesia dengan total produksi 1 074 602 ton. Sehingga hal ini perlu dilakukan pengembangan terhadap komoditas cabai agar terus meningkat. Pengembangan yang dilakukan berdasarkan cluster yang difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Salah satu persoalan pokok yang berkaitan dalam pengembangan usaha di bidang pertanian khususnya cabai merah adalah masalah produksi. Masalah produksi diantaranya berkenaan dengan sifat usahatani yang selalu tergantung pada alam, didukung faktor risiko karena penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, sehingga produktivitas lahan rendah dan tidak stabil, bahkan hal ini dapat menyebabkan tingginya peluang-peluang untuk terjadinya kegagalan produksi. Keragaman dalam hasil produksi membuat harga cabai menjadi tidak stabil, bahkan cenderung mengalami fluktuasi. Hal ini menjadikan cabai merah tidak terlepas dari potensi risiko yang hadir dan dihadapi oleh petani, seperti risiko produksi dan risiko harga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi risiko produksi cabai merah keriting, lalu tingkat risiko harga cabai merah keriting, serta mengetahui preferensi petani dalam menghadapi risiko produksi. Lokasi dalam penelitian ini meliputi wilayah Kecamatan Sukanagara dan Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Sampel yang digunakan sebanyak 66 petani dengan penentuan sampel ditentukan secara purposif. Model yang digunakan untuk menganalisis adalah model Just dan Pope dengan mengaplikasikan model cob douglas dan dianalisis melalui analisis regresi linear berganda, untuk tingkat risiko harga digunakan analisis varians serta analisis fungsi utilitas untuk mengetahui preferensi petani dalam menghadapi risiko produksi cabai merah keriting.
Faktor-faktor produksi seperti penggunaan luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja merupakan faktor yang dapat menambah tingkat produksi cabai merah keriting, sedangkan musim tanam merupakan faktor yang dapat mengurangi produksi cabai merah keriting. Untuk tingkat risiko produksi, faktor-faktor seperti luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja dan musim tanam merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko produksi cabai merah keriting. Sedangkan penggunaan pestisida mampu menjadika faktor produksi yang mengurangi tingkat risiko produksi cabai merah keriting. Secara risiko harga, nilai rata-rata koefisien variasi seluruh petani sampel yaitu 0.59, menunjukkan bahwa risiko harga di tingkat petani cukup tinggi. Preferensi risiko petani terhadap penggunaan input usahatani berupa luas lahan, pupuk, pestisida dan tenaga kerja adalah bersifat risk taker.
Collections
- MT - Economic and Management [2877]