Analisis Perbandingan Tingkat Pendapatan Usaha Pembudidaya Ikan Keramba Jaring Apung Sistem Monokultur dan Polikultur.
Abstract
Bendungan Way Rarem terletak di Desa Pekurun, Kecamatan Abung
Pekurun, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, menjadi salah satu
lokasi budidaya ikan air tawar dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Jenis
sistem budidaya KJA yang dilakukan yaitu sistem polikultur dan monokultur
dengan komoditas ikan mas dan nila. Sebagian besar penduduk desa menjadikan
budidaya ikan sebagai mata pencaharian utama, maka pemilihan keputusannya
dapat memengaruhi kesejahteraan pembudidaya. Tujuan penelitian ini yaitu: 1)
Mengidentifikasi sistem polikultur yang diterapkan, 2) Menganalisis tingkat
pendapatan sistem monokultur dan polikultur, 3) Mengidentifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi pembudidaya dalam pemilihan sistem budidaya. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis uji t, analisis
R/C rasio dan analisis Regresi Logistik dengan menggunakan SPSS25. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penggunaan jaring dan
waktu panen pada ikan nila yang dilakukan 2 kali dalam satu tahun dengan ukuran
1-2 ekor per kilogram pada sistem polikultur. Ikan mas pada sistem monokultur
dapat dipanen setelah 3 bulan pembesaran dengan ukuran 3-4 ekor perkilogram.
Rata-rata pendapatan atas biaya total dari sistem polikultur dan monokultur adalah
Rp 201.503.958/tahun dan Rp 137.688.958/tahun. Faktor – faktor yang
memengaruhi keputusan dalam memilih sistem budidaya adalah tingkat
pendidikan formal pembudidaya (TPFP), lama usaha budidaya (LUBI) dan
pendapatan pembudidaya (PNPI).