Analisis Ekonomi dan Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal (Studi Kasus KSM Amanah Kelurahan Sindangsari Kota Bogor).
Abstract
Kelurahan Sindangsari, khususnya RT 03/011, memiliki IPAL berskala
komunal dengan konsep pengolahan limbah terintegrasi melalui sambungan rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui keragaan pengolahan air limbah
rumah tangga dengan menggunakan IPAL komunal di lokasi penelitian, (2)
Mengidentifikasi tingkat persepsi masyarakat setelah pembangunan IPAL di lokasi
penelitian, (3) Menganalisis biaya dan manfaat ekonomi dengan adanya
pembangunan IPAL di lokasi penelitian. Metode yang digunakan untuk menjawab
tujuan penelitian ini adalah analisis deskriptif, skala likert, dan extended cost benefit
analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPAL KSM Amanah Kelurahan
Sindangsari ini menggunakan teknologi Anaerobic Baffled Reactor (ABR).
Teknologi ini dipilih karena luas lahan yang digunakan kecil karena dibangun
dibawah tanah, biaya pembangunan kecil, dan biaya untuk pengoperasian dan
perawatan tergolong murah dan mudah. dan dilengkapi juga dengan biodigester
untuk menghasilkan biogas. Persepsi masyarakat dengan adanya pembangunan
IPAL didapatkan bobot skor keseluruhan sebesar 3,82
(0,8-5) yang dikategorikan setuju bahwa IPAL memberikan manfaat pada ketiga
aspek tersebut. Hubungan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan
karakteristik responden diuji lewat Rank Spearman dimana hubungan aspek
ekonomi dan sosial cukup berpengaruh dengan tingkat pendidikan dengan koefisien
korelasi 0,427** dan 0,473**, serta aspek lingkungan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan dan pendidikan responden yaitu dengan koefisen korelasi sebesar
0,711** dan 0,524**. Perhitungan analisis biaya dan manfaat dari dua skenario
yaitu skenario 1 tanpa adanya perhitungan eksternalitas positif didapatkan hasil
nilai NPV, Net B/C dan IRR yang negatif pada dua tingkatan suku bunga yaitu 5%
dan 10%. NPV pada tingkat suku bunga 5% sebesar –Rp.435.082.839 dan suku
bunga 10% sebesar –Rp.537.320.133, artinya biaya yang dikeluarkan lebih besar
dibandingkan dengan manfaat yang diterima. Skenario 2 dengan memasukkan
perhitungan eksternalitas positif didapatkan hasil NPV ≥ 0 yaitu sebesar
Rp.138.188.583 dan Net B/C ≥1, artinya IPAL tersebut memberikan manfaat lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan, sedangkan nilai IRR IPAL KSM Amanah
memberikan manfaat secara ekonomi pada tingkat suku bunga 5% dan pada tingkat
suku bunga 10 % mendapatkan manfaat bersih yang positif namun tidak mencapai
tingkat suku bunga yang telah ditetapkan.