Analisis Ketersediaan Air di Kawasan Karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat.
View/ Open
Date
2019Author
Azzahra, Devira Denna
Pawitan, Hidayat
Sunkar, Arzyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup, khususnya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari. Kebutuhan air yang semakin meningkat karena pertambahan jumlah penduduk dan ketersediaan air yang semakin menurun, menyebabkan terjadinya kompetisi penggunaan air, sehingga diperlukan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Salah satu bentang alam yang memiliki nilai hidrologi yang cukup besar dan menjadi penyedia sumber daya air bagi masyarakat adalah kawasan Karst. Kawasan karst secara fisik memperlihatkan kondisi kering dan gersang, tetapi di bawah permukaan terdapat potensi sumber air. Kawasan Karst juga memiliki beberapa sumber mata air dan telah dimanfaatkan sebagai sumber baku air bersih oleh PDAM yang dapat mensuplai desa sekitarnya dan permukinan di dataran bawahnya. Di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Barat, total luas karst setara dengan 4,1% dari total luas Provinsi Jawa Barat. Salah satu kawasan karst yang berada di Provinsi Jawa Barat adalah Kawasan Karst Citatah yang membentang sepanjang 27 km dari Rajamandala menuju Padalarang. Kawasan Karst Citatah memiliki luas wilayah sebesar 10320 ha atau setara dengan 0,98% total luas wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Tutupan lahan yang terdapat pada kawasan Karst Citatah, diantaranya pertanian lahan kering dan campur, permukiman, tanah terbuka, dan pertambangan. Secara geologis, Karst Citatah terdiri dari formasi batuan yang terdiri dari Formasi Batuasih, Rajamandala, Citarum, dan Saguling. Untuk mengetahui kebutuhan air dan ketersediaan air di Kawasan tersebut, digunakanlah Metode Thornthwaite-Matter dengan input data curah hujan, suhu udara, tutupan lahan dan kondisi tanah (jenis dan tekstur tanah) hasil pengamatan lapangan. Ketersediaan air klimatologis periode 2008 – 2017 di kawasan Karst Citatah rata – rata sebesar 783 juta m3/tahun dengan kebutuhan air domestik rata – rata sebesar 276 juta m3/tahun. Sementara, nilai rataan indeks kekritisan air selama 10 tahun di kawasan Karst Citatah sebesar 40% yang menunjukan bahwa kondisi air di kawasan tersebut belum memasuki kondisi kritis.