Analisis Stabilitas Galur Harapan Kedelai Menggunakan Metode AMMI
View/ Open
Date
2019Author
Hanif, Ahmad Zaid Mumtaz
Syafitri, Utami Dyah
Susetyo, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai telah menjadi salah satu komoditas strategis setelah padi dan jagung,
karena kebutuhan masyarakat Indonesia dalam jumlah besar dan telah menjadi
bahan baku industri. Kebutuhan kedelai Indonesia akan terus meningkat, seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan bahan baku
industri olahan pangan kedelai. Komoditas kedelai di Indonesia perlu mendapat
prioritas untuk dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Salah
satu upaya yang dapat ditempuh adalah penggunaan varietas unggul atau varietas
yang sesuai pada lingkungan (agroekologi) setempat. Pemulia tanaman biasanya
cenderung melakukan pengujian genotipe-genotipe kedelai pada beberapa lokasi
(percobaan multilokasi).
Salah satu metode analisis statistika yang dapat digunakan pada percobaan
multilokasi adalah metode Additive Main Effect and Multiplicative Interaction
(AMMI). Metode AMMI itu sendiri merupakan gabungan dari pengaruh aditif pada
analisis ragam dan pengaruh multiplikatif pada analisis komponen utama. Metode
AMMI ini dapat meningkatkan keakuratan dugaan respon interaksi genotipe
dengan lokasi. Berdasarkan metode postdictive success diperoleh model AMMI3
merupakan model terbaik yang dapat menjelaskan keragaman sebesar 83.3%.
Sedangkan biplot AMMI2 menjelaskan keragaman sebesar 64%, dan menunjukkan
bahwa genotipe yang stabil pada semua lokasi adalah genotipe C (Buk-C-M-8-499),
F (Bulk-D-M-8-507), G (Bulk-D-M-8-534), J (KC x Grob-8-3-15-3), dan M
(Anjasmoro). Genotipe J (KC x Grob-8-3-15-3) merupakan genotipe yang dapat
direkomendasikan untuk bisa dimanfaatkan secara luas karena genotipe tersebut
merupakan genotipe yang stabil dan memiliki daya hasil yang tinggi dibandingkan
dengan genotipe stabil lainnya.