Studi Perkecambahan Benih Ciplukan (Physalis peruviana L.) pada Beberapa Tingkat Masak Buah
View/ Open
Date
2019Author
Susanti, Norul Dewi
Widajati, Eny
Guntoro, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Ciplukan merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Selain dikonsumsi buahnya, bagian tanaman ciplukan seperti akar, batang dan daunnya dapat digunakan sebagai ramuan obat dan bahan campuran kosmetik. Permintaan akan buah ciplukan yang meningkat menjadi peluang yang baik bagi petani untuk mengembangkan pasar ciplukan di Indonesia. Masalah yang dihadapi petani adalah belum tersedianya benih bermutu. Perbenihan menjadi rantai awal dan penting dalam mencapai keberhasilan pengembangan tanaman ciplukan di Indonesia. Informasi mengenai perkecambahan benih ciplukan masih sangat sedikit, sehingga perlu dilakukan pengembangan terhadap studi perkecambahan benih ciplukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pengujian daya berkecambah dan mengetahui pengaruh tingkat masak dan perlakuan benih sebelum pengecambahan pada perkecambahan benih ciplukan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB pada bulan Februari sampai dengan April 2019. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dua faktor. Faktor pertama yaitu tingkat masak benih yang diindikasikan oleh warna kelopak buah yaitu hijau kekuningan, kuning dan coklat. Faktor kedua adalah perlakuan sebelum pengecambahan yaitu tanpa perlakuan, perendaman benih dengan aquades dan perendaman dengan KNO3 0.2% selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengamatan daya berkecambah hitungan pertama adalah pada 14 HSP dan hitungan kedua pada 28 HSP. Berdasarkan pengamatan indeks vigor dan kecepatan tumbuh, panen benih terbaik dapat dilakukan ketika kelopak buah berwarna kuning hingga coklat. Perlakuan benih sebelum pengecambahan dengan KNO3 nyata meningkatkan daya berkecambah pada tingkat masak kuning.