Perbedaan Keragaan dan Daya Hasil Genotipe Kacang Tunggak Generasi F4 (Vigna unguiculata (L.) Walp. subsp. unguiculata).
View/ Open
Date
2019Author
Himawati, Emah
Syukur, Muhamad
Widura, Ritonga Arya
Metadata
Show full item recordAbstract
Terpenuhinya asupan protein nabati masyarakat Indonesia masih bergantung
pada kedelai. Tingginya angka impor kedelai mendorong perlunya pengembangan
tanaman kacang-kacangan lokal. Tanaman kacang tunggak sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai sumber protein nabati pengganti kedelai. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengevaluasi keragaan dan daya hasil genotipe kacang tunggak
generasi F4 untuk mendapatkan genotipe kacang tunggak unggul. Penelitian
dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB dengan ketinggian ± 250 m dpl
dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman Departemen Agronomi Hortikultura IPB
pada bulan Maret hingga Juni 2019. Penelitian terdiri dari satu faktor yaitu 13
genotipe kacang tunggak (9 genotipe uji dan 4 pembanding) yang ditanam
menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan 3 ulangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa genotipe kacang tunggak yang diuji berpengaruh
nyata terhadap seluruh karakter kuantitatif, juga terdapat perbedaan warna bunga,
bentuk daun, warna polong, bentuk polong, warna biji dan bentuk biji antar
genotipe yang diuji. KTH 2-2 memiliki nilai karakter panjang polong, panjang biji,
lebar biji, dan bobot 100 biji yang lebih tinggi dibandingkan semua genotipe uji
dan genotipe pembanding. KTH 2-2, KTH 2-5, dan F4 KM 2 X TG 2-5-1 (60
HST) memiliki umur panen yang lebih cepat dibandingkan genotipe KM 1, KM 2,
dan KM 4 (61-63 HST). F4 KM 2 X KM 1-11 (5.67 ton ha-1), F4 KM 4 X KM 2-7
(5.60 ton ha-1) dan F4 KM 2 X KM 4-8-1 (4.31 ton ha-1) memiliki produktivitas
yang lebih tinggi dari 3 genotipe pembanding KM 2 (3.64 ton ha-1), KM 4 (3.20
ton ha-1), dan TG 2 (1.36 ton ha-1). Genotipe dengan kandungan protein tertinggi
yaitu KTH 2-6-1 sebesar 24.12%.