Prediksi Sebaran Spasial Penyakit Blas pada Tanaman Padi Menggunakan Model SMCE di Kabupaten Karawang dan Purwakarta
View/ Open
Date
2019Author
Ashar, Busyairi Latiful
Widodo
Nurmansyah, Ali
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit blas pada tanaman padi disebabkan oleh Pyricularia oryzae Cav.
Potensi epidemi penyakit ini dapat disimulasikan secara spasial menggunakan
metode MCA (Multi Criteria Analysis) berdasarkan karakteristik geografis, praktik
budi daya, dan kondisi lingkungan. Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE)
merupakan bagian dari perangkat lunak ILWIS (Integrated Land and Water
Information System), adalah salah satu metode alternatif dalam MCA yang dapat
digunakan untuk menyimulasikan epidemi penyakit blas berdasarkan faktor-faktor
yang memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan membuat prediksi pola sebaran
penyakit blas secara spasial menggunakan model SMCE, dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mendukung epideminya dengan membandingkan dua wilayah
yang memiliki karakter geografis dan sejarah epidemi penyakit blas yang berbeda.
Kabupaten Karawang dan Purwakarta dijadikan model penelitian karena kedua
kabupaten tersebut berdekatan tetapi memiliki karakter geografis, agroekosistem
dan sejarah epidemi penyakit blas yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai dengan Agustus 2018.
Observasi lapangan dilakukan di 9 kecamatan di Kabupaten Karawang dan 7
kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang meliputi pengamatan keparahan
penyakit blas, faktor praktik budi daya, dan kondisi lingkungan. Hubungan antara
faktor praktik budi daya dan kondisi lingkungan dengan keparahan penyakit blas
dianalisis menggunakan korelasi. Faktor yang dimasukkan dalam analisis SMCE
adalah faktor yang memiliki nilai korelasi lebih dari 0.50 dan nyata pada taraf nyata
10%. Analisis ini menggunakan data spasial pertanaman padi kurun waktu Februari
hingga Mei 2018, yang diperoleh dari Sistem Monitoring Pertanaman Padi
(Simotandi). Analisis SMCE terdiri atas 3 tahap yaitu pengelompokan faktor,
standarisasi faktor, dan pembobotan faktor. Hasil simulasi SMCE berupa peta
sebaran kesesuaian wilayah untuk perkembangan penyakit blas yang digambarkan
dengan gradasi warna berdasarkan nilai potensi epideminya. Akurasi hasil prediksi
dievaluasi dengan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) berdasarkan data hasil
pengamatan keparahan penyakit aktual pada umur 70 dan 90 HST dari hamparan
contoh di seluruh kecamatan. Penetapan prediksi final dilakukan apabila diperoleh
nilai MAPE ≤ 30% (akurasi minimal 70%).
Prediksi di Kabupaten Karawang dan Purwakarta memiliki akurasi rata-rata
78.16% dan 73.95%. Secara umum, faktor-faktor yang berpengaruh kuat pada
perkembangan penyakit blas antara lain ketinggian lokasi, jarak dari sumber
epidemi, sejarah epidemi di lahan, jumlah tangkapan spora (inokulum), kualitas
irigasi, aplikasi herbisida, kandungan hara tanah (N , P, K) dan tingkat kemasaman
tanah.
Collections
- MT - Agriculture [3781]