Kajian Potensi dan Pengelolaan Berkelanjutan Ekosistem Mangrove Pulau Pannikiang, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
2019Author
Rusdi, Rismawaty
Setyobudiandi, Isdrajad
Damar, Ario
Metadata
Show full item recordAbstract
Pulau Pannikiang memiliki kondisi ekosistem mangrove yang cukup stabil
meskipun pada beberapa lokasi telah mengalami degradasi akibat pemanfaatan
lahan untuk pemukiman dan tambak. Perencanaan dan pengelolaan yang matang
hanya dapat dipenuhi apabila tersedia informasi yang lengkap dan akurat tentang
kondisi ekosistem mangrove seperti kondisi vegetasi, potensi, kegiatan sosial
ekonomi serta aspek kelembagaan dan stakeholder yang berkepentingan terhadap
pengelolaan kawasan mangrove. Penelitian ini secara umum bertujuan mengkaji
potensi ekosistem mangrove di Pulau Pannikiang ditinjau dari kondisi ekologi dan
nilai ekonomi untuk menilai status keberlanjutan dan menentukan rekomendasi
pengelolaan berdasarkan hasil analisis keberlanjutan.
Penelitian dilakukan di Pulau Pannikiang, Kabupaten Barru, Sulawesi
Selatan selama bulan Oktober 2018 – Januari 2019. Pengumpulan data ekologi
dilakukan dengan metode observasi, wawancara dengan metode purposive
sampling, dan kajian literatur dari berbagai hasil penelitian. Analisis ekologi
menggunakan indeks nilai penting, analisis ekonomi menggunakan surplus
consumer, replacement cost, contingent value, dan analisis keberlanjutan
menggunakan modifikasi perangkat lunak Rapid Appraisal for Fisheries
(RAPFISH).
Jenis mangrove yang berhasil diidentifikasi adalah Rhizophora apiculata,
Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera sexangula, Ceriops
tagal, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Xylocarpus moluccensis, Aegiceras
corniculatum, Lumnitzera racemosa dan Avicennia marina. Hasil analisis nilai
ekonomi total ekosistem mangrove di Pulau Pannikiang dengan luas 86.31 hektar
sebesar Rp 7 371 954 708 / tahun atau rata-rata sebesar Rp 85 412 521 / hektar /
tahun.
Status keberlanjutan ekosistem mangrove di Pulau Pannikiang berdasarkan
hasil analisis multidimensi masih tergolong kurang berkelanjutan. Oleh karena itu,
beberapa rekomendasi strategi yang disarankan adalah rehabilitasi vegetasi
mangrove dan melindungi biota yang hidup di dalam ekosistem mangrove dari
ancaman eksploitasi; menerapkan kegiatan wisata yang sesuai prinsip konservasi
dan menambah jalur tracking mangrove; mengendalikan kegiatan pemanfaatan
ekosistem mangrove yang dilakukan oleh masyarakat khususnya pemanfaatan
yang bersifat eksploitatif; meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan
memberdayakan masyarakat Pulau Pannikiang; menyediakan anggaran khusus
untuk pengelolaan ekosistem mangrove dan membangun sarana dan prasarana
umum; menyediakan pendidikan formal dan nonformal bagi masyarakat;
melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan ekosistem mangrove;
peningkatan koordinasi stakeholder secara horizontal ataupun vertikal dalam
melindungi ekosistem mangrove; membuat peraturan secara formal terkait
pengelolaan ekosistem mangrove.
Collections
- MT - Fisheries [3016]