Kandungan Gizi, Serat Pangan, Antioksidan, dan Aktivitas Inhibisi Enzim α-Amilase Lalapan Daun dengan Dua Metode Ekstraksi
View/ Open
Date
2019Author
Wahyuni, Leny Eka Tyas
Hardinsyah
Setiawan, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Antioksidan merupakan molekul yang berfungsi untuk melidungi organisme dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular terkait dengan gaya hidup dan peningkatan produksi radikal bebas yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia. Menghambat aktivitas enzim α-amilase merupakan salah satu metode yang efektif dalam mengendalikan glukosa darah. Komponen fitokimia memiliki potensi sebagai inhibitor enzim α-amilase. Kontrol glukosa darah dapat dilakukan dengan menjaga pola makan seperti mengonsumsi sayuran yang dapat memengaruhi konsentrasi glukosa darah secara efektif. Lalapan adalah berbagai jenis sayuran yang dikonsumsi dalam kondisi segar. Daun gandaria (Bouea macrophylla), kemangi (Ocimum africanum), pohpohan (Pilea melastomoides), dan selada (Lactuca sativa) adalah lalapan daun yang mengandung komponen bioaktif dan menunjukkan aktivitas antihiperglikemia. Proses ekstraksi perlu dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh manfaat komponen bioaktif dalam lalapan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan kadar mineral, β-karoten, vitamin C, serat pangan, antioksidan, dan aktivitas inhibisi enzim α-amilase lalapan daun dengan dua metode ekstraksi. Penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor perlakuan metode ekstraksi dan kelompok jenis daun. Metode ekstraksi yang dilakukan yaitu ekstraksi tradisional dan maserasi menggunakan pelarut air. Skrining fitokimia pada sampel meliputi senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol, dan terpenoid. Analisis kadar mineral menggunakan AAS, kadar β-karoten menggunakan HPLC, kadar vitamin C dengan metode titrimetri, kadar serat pangan metode enzimatis, total fenol dan flavonoid metode kolorimetri, aktivitas antioksidan menggunakan DPPH, dan aktivitas inhibisi enzim α-amilase menggunakan metode enzimatis.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa polifenol, saponin, tanin, dan flavonoid pada daun gandaria, kemangi, pohpohan, dan selada. Kadar kalsium dan magnesium tertinggi terdapat pada ekstrak maserasi daun pohpohan yaitu 1697.05±11.7 dan 1990.11±6.01 mg/100 g, kadar kalium dan besi tertinggi terdapat pada ekstrak maserasi daun selada dan kemangi yaitu 8709.03±34.36 dan 23.34±0.22 mg/100 g. Kadar β-karoten, vitamin C, dan serat pangan tertinggi secara berurutan terdapat pada ekstrak maserasi daun kemangi (7.69±0.13 mg/100 g), daun gandaria (59.66±3.53 mg/100 g), dan daun pohpohan (22.11±1.42%). Kadar total fenol, flavonoid, aktivitas antioksidan, dan inhibisi enzim α-amilase tertinggi terdapat pada ekstrak maserasi daun gandaria secara berurutan yaitu 364.56±65.97 mg GAE/g ekstrak, 70.2±10.54 mg QE/g ekstrak, IC50 35 ppm, dan IC50 60 ppm. Metode ekstraksi berpengaruh terhadap kadar mineral dan vitamin, serat pangan, total fenol, flavonoid, aktivitas antioksidan, serta inhibisi enzim α-amilase lalapan.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]